Kita Bergembira untuk Syam, Berduka untuk Gaza
Ankara, Visi Muslim– Pada hari Selasa, 17 Desember 2024, Hizbut Tahrir Turki melalui Kantor Media-nya mengadakan pertemuan bertajuk “Evaluasi Agenda.” Pertemuan tersebut membahas penderitaan rakyat Gaza yang dibiarkan menghadapi genosida oleh keberadaan Yahudi penjajah tanpa pembelaan. Selain itu, evaluasi juga dilakukan terkait proses politik yang akan dihadapi kelompok revolusioner setelah runtuhnya rezim Assad.
Pimpinan Kantor Media, Mahmut Kar, menyampaikan dalam pertemuan tersebut:
Mahmut Kar juga menyoroti kebisuan para penguasa di negeri-negeri Islam serta kolaborasi mereka dengan "Israel" penjajah. Ia menyatakan bahwa hal ini membuat umat Islam tak mampu berbuat banyak untuk menghentikan penindasan di Gaza:
"Lihatlah, selama 13 tahun Barat tidak memberikan sanksi nyata kepada Assad yang telah membunuh hampir satu juta Muslim di Suriah. Sekarang, mereka malah berbicara tentang hak-hak minoritas di Suriah. Amerika, yang terus mendukung ‘Israel’ selama satu tahun terakhir hingga menghancurkan Gaza, kini berlagak mengajarkan pelajaran tentang hak asasi manusia kepada Muslim di Suriah."
“Mereka Ingin Menyerahkan Gaza kepada Para Pengkhianat”
Kar juga menyoroti bahwa Gaza tidak hanya dikhianati oleh 57 pemimpin Muslim, tetapi juga oleh otoritas Mahmoud Abbas di Palestina. Ia menjelaskan:
"Ketika ‘Israel’ membombardir Gaza, Mahmoud Abbas yang menjadi kolaborator mereka malah mengepung Tepi Barat. Ia mengarahkan polisi untuk mengancam rakyat Palestina, bukan tentara penjajah. Lihatlah, mereka ingin menyerahkan Gaza kepada pengkhianat ini. Siapa yang menginginkannya? Amerika, negara-negara Barat, Mesir, Qatar, dan Turki. Mereka ingin ada gencatan senjata agar ‘Israel’ menang dan Gaza kalah. Gencatan senjata agar Mahmoud Abbas menang dan para mujahid kalah. Itulah yang mereka inginkan. Ya, Gaza dikepung dari segala arah, Gaza dicekik, Gaza dibiarkan tanpa napas.”
“‘Israel’ Melanjutkan Pendudukannya di Dataran Tinggi Golan”
“Nasihat di Atas Kebenaran adalah Bentuk Persaudaraan”
Mahmut Kar juga menyampaikan pesan kepada kelompok revolusioner di Suriah yang berhasil menumbangkan rezim Assad:
"Kepada penduduk mulia Syam, para mujahid yang telah berjuang selama bertahun-tahun demi tegaknya Islam, dan seluruh Muslim yang hatinya bahagia atas revolusi Suriah, saya ingin mengingatkan: rezim tiran Assad telah tumbang, dan kalian kini dimuliakan. Kemuliaan itu hanya milik Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang beriman. Selama umat beriman menaati Allah dan Rasul-Nya serta berjuang untuk tegaknya Islam, mereka akan tetap mulia. Sementara itu, orang-orang kafir yang memusuhi mereka akan terus terhina."
Posting Komentar untuk "Kita Bergembira untuk Syam, Berduka untuk Gaza"