Revolusi Suriah: Perjuangan untuk Mengubah Sistem dan Menegakkan Khilafah Islam
Oleh: Ustadz Anas Abu Malek (Cendekiawan Muslim Australia)
Revolusi sejati, pada hakikatnya, adalah sebuah usaha untuk meruntuhkan sistem yang ada dan menggantinya dengan alternatif yang lebih baik. Ini berarti tidak hanya mengganti pemimpin atau rezim, tetapi juga mengubah sistem dasar yang ada, baik itu konstitusi, lembaga negara, kelas politik, atau sistem keamanan. Musim Semi Arab, yang meletus pada tahun 2010 hingga 2011, adalah contoh nyata dari semangat revolusi ini. Slogan yang mencuat dari revolusi tersebut adalah “الشعب يريد إسقاط النظام” (Rakyat ingin menjatuhkan rezim), yang mengindikasikan bahwa revolusi ini bukan sekadar pergantian pemimpin, tetapi juga perubahan sistem yang mendalam.
Namun, meskipun negara-negara Arab lainnya mengalami gelombang revolusi, tantangan terbesar yang dihadapi oleh rakyat negara-negara tersebut adalah ketidakmampuan mereka untuk mencapai tujuan revolusi yang sesungguhnya. Sebagian besar negara Arab hanya mengalami perubahan yang bersifat permukaan, di mana kekuasaan hanya beralih dari satu rezim ke rezim lainnya, sementara sistem yang ada tetap dipertahankan. Barat, dengan kepentingan politik dan ekonomi yang besar, berhasil mengendalikan proses ini dan memastikan bahwa perubahan yang terjadi tetap dalam kerangka sistem sekuler yang melanggengkan dominasi ideologi, politik, dan ekonomi mereka. Akibatnya, meskipun tampaknya ada perubahan, negara-negara ini tetap terjebak dalam status quo yang lama, dan revolusi mereka gagal memenuhi dua kriteria penting untuk dianggap sebagai revolusi sejati.
Namun, Suriah berbeda. Di negara ini, perjuangan bukan hanya untuk menggulingkan Bashar al-Assad, tetapi juga untuk meruntuhkan seluruh sistem sekuler yang telah lama menguasai negara tersebut. Para pejuang Suriah tidak hanya berjuang untuk menggantikan satu rezim, tetapi untuk mengganti seluruh struktur kekuasaan yang bertumpu pada sekularisme dan dominasi asing. Mereka berusaha menggantinya dengan sistem alternatif yang lebih baik dan lebih sesuai dengan nilai-nilai Islam, yaitu sistem Khilafah yang mengakar pada warisan dan peradaban umat Islam.
Keberanian rakyat Suriah untuk memilih sistem Khilafah sebagai alternatif telah menimbulkan kecemasan yang luar biasa bagi kekuatan-kekuatan global dan regional yang mendukung status quo. Tidak mengherankan jika sejak awal revolusi Suriah, Amerika Serikat dan negara-negara besar lainnya berusaha keras untuk menggagalkan perjuangan ini. Mereka bahkan berupaya untuk menghancurkan revolusi ini dengan berbagai cara, baik melalui kekuatan keras maupun melalui diplomasi.
Dalam hal kekuatan keras, Amerika Serikat memberikan dukungan penuh kepada Bashar al-Assad, memberikan impunitas untuk menggunakan kekerasan ekstrem terhadap rakyatnya. Tindakan ini sangat mirip dengan kebijakan kekerasan yang diterapkan oleh Israel terhadap warga Palestina di Gaza. Selain itu, negara-negara seperti Iran, dengan pasukan Garda Revolusinya, serta Hizbullah, turut memberikan dukungan penuh kepada rezim Assad, dengan bantuan dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya. Intervensi militer Rusia juga berperan penting dalam mempertahankan rezim Assad dengan memberikan dukungan senjata yang sangat dibutuhkan untuk menghentikan keruntuhan rezim.
Namun, kekuatan lembut juga digunakan oleh Barat untuk menghentikan revolusi ini. Salah satu upaya tersebut adalah dengan memanfaatkan kebangkitan ISIS, yang secara strategis diciptakan untuk mendiskreditkan ide pemerintahan Islam dan mengalihkan perhatian dari perjuangan rakyat Suriah. ISIS digunakan sebagai alasan untuk menciptakan perselisihan di antara kelompok-kelompok oposisi, serta untuk membenarkan intervensi internasional yang lebih besar. Dengan dalih memerangi ISIS, sebuah koalisi internasional yang terdiri dari 87 negara dibentuk, namun mereka tidak pernah menargetkan rezim Assad atau pasukan Iran yang turut mendukungnya.
Selain itu, proses-proses diplomatik seperti pembicaraan Jenewa dan proses Astana juga digunakan untuk mengelola transisi politik di Suriah. Namun, inisiatif-inisiatif ini selalu berusaha untuk memastikan bahwa pemerintahan baru yang terbentuk tetap mempertahankan sistem sekuler dan menghilangkan alternatif Islam. Turki, yang pada awalnya terlibat dalam mendukung revolusi, juga berusaha mengkooptasi gerakan ini dengan memanfaatkan pengaruhnya terhadap kelompok-kelompok bersenjata di Suriah. Seiring waktu, beberapa kelompok ini mulai mendukung solusi politik yang melibatkan pembentukan pemerintahan yang mencakup sisa-sisa rezim Assad dan merancang konstitusi sekuler.
Semua upaya ini, baik dengan kekuatan keras maupun lembut, bertujuan untuk mempertahankan status quo dan menggagalkan harapan rakyat Suriah untuk mendapatkan perubahan yang radikal dan fundamental. Rakyat Suriah yang berjuang di lapangan tetap teguh dalam perjuangannya, menolak semua tawaran solusi politik yang mereka anggap hanya akan mempertahankan sistem sekuler yang sudah ada.
Para pejuang Suriah tidak hanya berjuang untuk menggulingkan Bashar al-Assad, tetapi untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi umat Islam, dengan menerapkan Syariah dan mendirikan Khilafah yang sesuai dengan ajaran Islam. Mereka berjuang untuk mendapatkan hak mereka untuk menentukan nasib sendiri, memilih sistem pemerintahan yang sesuai dengan nilai-nilai agama mereka, dan mengembalikan Suriah kepada kejayaannya sebagai negara yang mencerminkan kemuliaan Islam.
Saat ini, perjuangan mereka terus berlanjut. Tidak hanya melawan rezim Assad yang didukung oleh kekuatan besar dunia, tetapi juga melawan upaya-upaya internasional untuk memaksakan solusi politik yang mereka anggap akan merusak revolusi ini. Perjuangan ini kini menjadi perlombaan waktu antara mereka yang ingin menguasai dan membajak revolusi ini dan mereka yang berjuang dengan darah mereka untuk menegakkan sistem Islam yang murni di tanah Suriah.
Semoga Allah memberikan kemenangan kepada umat Islam Suriah, melindungi mereka dalam perjuangan ini, dan menggagalkan segala rencana musuh-musuh mereka. Semoga revolusi ini menjadi titik balik yang membawa kemenangan bagi umat Islam dan mengembalikan kejayaan Islam di dunia ini. []
Posting Komentar untuk "Revolusi Suriah: Perjuangan untuk Mengubah Sistem dan Menegakkan Khilafah Islam"