Eskalasi Operasi Militer di Jenin, Warga Palestina Terpaksa Mengungsi

 


Jenin, Visi Muslim- Pasukan Israel terus melancarkan serangan di Jenin, Tepi Barat, memaksa ratusan warga Palestina meninggalkan rumah mereka. Serangan ini terjadi pada hari ketiga operasi besar-besaran, di mana kendaraan militer, helikopter, dan drone turut dikerahkan. Menurut laporan Reuters, evakuasi warga dipicu oleh pesan yang disampaikan melalui drone dengan pengeras suara.

Kendaraan lapis baja dilaporkan menghancurkan jalan-jalan utama di kamp pengungsi, menyulitkan pergerakan warga. Warga yang terusir membawa koper atau barang seadanya dalam tas plastik. Seorang remaja, Hussam Saadi (16), mengungkapkan bahwa pada awalnya keluarganya enggan meninggalkan rumah, namun berubah pikiran setelah mendengar ancaman dari drone bahwa kamp mereka akan diledakkan.

Militer Israel mengklaim tidak memerintahkan pengosongan rumah, namun memberikan jalur aman bagi warga yang memilih meninggalkan daerah tersebut. Meski begitu, suasana di kota dipenuhi suara tembakan dan dengungan drone yang terus beroperasi di atas kamp pengungsi.

Operasi ini bertujuan, menurut pejabat Israel, untuk menargetkan kelompok militan yang dianggap bersembunyi di kamp pengungsi Jenin. Letnan Jenderal Herzi Halevi menyatakan bahwa langkah ini diharapkan membawa perubahan signifikan di kawasan tersebut, yang telah lama menjadi basis kelompok militan Palestina.

Ketegangan semakin meningkat setelah baku tembak terjadi pada Rabu malam di Burqin, dekat Jenin. Dalam insiden itu, dua pria bersenjata ditembak mati oleh pasukan Israel. Keduanya diduga terlibat dalam serangan yang menewaskan tiga warga Israel di desa Al-Funduq awal bulan ini.

Hamas, kelompok yang memiliki pengaruh besar di kamp pengungsi Jenin, mengonfirmasi bahwa kedua pria bersenjata itu adalah anggota sayap bersenjatanya. Kamp Jenin sendiri dihuni oleh keturunan pengungsi Palestina yang melarikan diri akibat Perang Timur Tengah pada tahun 1948.

Hingga kini, menurut pejabat kesehatan Palestina, 12 warga Palestina tewas dan 40 lainnya terluka sejak operasi dimulai. Operasi ini adalah yang ketiga dalam kurun waktu kurang dari dua tahun di Jenin, menandai meningkatnya intensitas kekerasan di wilayah tersebut.

Situasi di Tepi Barat juga memburuk sejak perang di Gaza dimulai. Prancis dan Yordania telah mengeluarkan peringatan untuk menghentikan kekerasan agar tidak semakin meluas, menyusul lonjakan ketegangan yang terjadi di wilayah itu.

Rekaman yang dirilis oleh militer Israel menunjukkan mereka meledakkan bahan peledak yang diyakini ditempatkan oleh kelompok militan Palestina. Namun, aksi ini justru menambah ketakutan dan penderitaan bagi warga sipil yang terjebak di tengah konflik.

Serangan ini menunjukkan bagaimana konflik yang terus berlanjut telah memaksa warga Palestina menghadapi penderitaan berkepanjangan. Banyak dari mereka yang kini mencari tempat berlindung, meninggalkan rumah dan harta benda mereka demi keselamatan. [] Banu Ngadiran 

Posting Komentar untuk "Eskalasi Operasi Militer di Jenin, Warga Palestina Terpaksa Mengungsi"