Isra’ Mi’raj, Gelorakan Perjuangan Palestina!
Oleh: Ammylia Ummu Rabani (Muslimah Peduli Umat)
27 Rajab, bersamaan dengan tahun kedukaan karena baginda Nabi Muhammad Sholallahu ‘alaihi wa Salam ditinggal wafat oleh istri tercintanya yaitu Ibunda Siti Khadijah Binti Khuwalid dan pamannya, yaitu Abu Thalib, terlaksanalah atas izin Allah Ta’ala, peristiwa Isra’ Mi’raj. Perjalanan malam dari MAjidil Haram di Kota Makkah ke Masjidil Aqsha di Bumi Palestina. Selanjutnya diangkatlah Nabi Muhammad Sholallahu ‘alaihi wa Salam ke Sidratul Muntaha.
Perjalanan sakral nan berkah. Atas kemahakuaasaan Allah Ta’ala ini terjadi. Sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam Qur’an surat Al-Isra ayat 1 yang artinya,
“Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”
Dijelaskan oleh Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya bahwa fawatis surah Al-Isra, yaitu Allah Ta’ala memulainya dengan mengagungkan diri-Nya dan mendeskripsikan keagungan peran-Nya. Mengingat kekuasaan-Nya melampaui segala sesuatu yang tidak sanggup dilakukan oleh seorang pun kecuali Allah Ta’ala. Maka tiada Tuhan selain Dia, tiada Rabb selain Dia. Atas Kemahakuasaan Allah Ta’ala. Kun fayakun! Termasuk memperjalankan hamba-Nya dalam satu malam dari Makkah ke Palestina dan ke langit tertinggi.
Oleh sebab itu, pembahasan Isra’ Mi’raj di penghujung Rajab ini, tidak boleh melupakan kondisi di Palestina yang tengah digenosida oleh zionis Yahudi laknatullah ‘alayhi . Saat entitas Yahudi memproklamirkan negara sempalan mereka, umat Islam diusir dari tanah mereka sendiri. Dirampaslah hak tempat tinggal mereka. Rumah mereka pun diduduki zionis laknatullah ‘alayhi. Nyawa umat Islam hilang beribu-ribu dengan adanya serangan yang membabi-buta. Tercatat jumlah per 2023 dengan total 60 ribu orang menjadi syuhada. Belum lagi 2 juta orang terpaksa mengungsi dari Gaza.
Tiada hati nurani dalam diri zionis Yahudi. Keji bukan main, tanpa belas kasihan mereka terus menerus menghancurkan sarana prasarana kehidupan Muslim Palestina, tak terkecuali sekolah, kampus, masjid bahkan rumah sakit.
Sebagai manusia, khususnya sebagai kaum Muslim yang disabdakan bahwa kita adalah satu tubuh. Tentulah keprihatinan yang mendalam dirasakan oleh kita. Bagaimana kelak hisab kita di hadapan Allah Ta’ala jika kita hanya diam dan bungkam menyaksikan kezaliman yang dahsyat ini?
Kehidupan karut marut di negeri Muslim, terutama Palestina ini tidak bisa dipisahkan dengan ketiadaan perisai umat, seorang pemimpin yang mampu membebaskan kezaliman para kafir penjajah. Amirul Mukminin, Umar bin Khattab Ra atau Salahudin Al Ayubi yang begitu gagah berani menaklukkan kembali Bumi Al-Quds. Sosok pemimpin yang independen, tidak terkungkung oleh nilai-nilai Barat. Sosok pemimpin yang senantiasa merawat iman dan takwa kepada Allah Ta’ala. Sistem kepemimpinan yang dijalankan sesuai dengan teladan Rasulullah Saw dan menjaga penerapan hukum yang bersumber dari Al-Qur’an di As-sunah.
Khilafah ‘ala Minhaji Nubuwwah sebagai mana yang disabdakan oleh Rasulullah Saw dalam HR Ahmad. Mengingat dengan kembali tegaknya kepemimpinan Islam akan menjadikannya sebagai Adidaya. Pertama, kekuasaan akan independen (Sulthan dzatiy) yang sempat bersandar kepada kaum Muslimin, tidak akan berkolaborasi dengan kafir penjajah seperti Amerika, Inggris dan sekutunya.
Kedua, keamanan di negeri tersebut haruslah berupa keamanan Islam, dengan makna kemanan dalam dan luar negerinya berasal dari Kaum Muslim. Maka berjuanglah untuk mewujudkannya dengan dakwah. Barokallahu. Wallahu’ bishowab. []
Posting Komentar untuk "Isra’ Mi’raj, Gelorakan Perjuangan Palestina!"