Ratusan Yahudi Anti-Zionis Desak Polisi Izinkan Protes Pro-Palestina di London

 

London, Visi Muslim- Ratusan anggota komunitas Yahudi Haredi anti-Zionis dari kelompok Neturei Karta telah meminta Kepolisian Metropolitan London untuk mencabut larangan terhadap aksi protes pro-Palestina yang direncanakan berlangsung di depan kantor BBC pada akhir pekan ini. Hal ini dilaporkan oleh Anadolu Agency.

Permintaan tersebut juga didukung oleh sejumlah tokoh terkemuka di bidang hukum, budaya, dan akademik di Inggris. Mereka mendesak pihak kepolisian untuk mengizinkan demonstrasi solidaritas Palestina yang dijadwalkan pada 18 Januari di luar Gedung BBC.

Jewish Voice for Labour (JVL), sebuah kelompok yang mewakili suara Yahudi progresif, mengeluarkan pernyataan keras yang mengecam larangan tersebut. Mereka menyebut keputusan itu sebagai bentuk tunduknya kepolisian pada "kampanye partisan" yang dirancang untuk membungkam aksi damai yang legal.

JVL juga menyoroti adanya tekanan besar dari kelompok pro-Israel yang menentang unjuk rasa tersebut. Mereka menuding kelompok tersebut menyebarkan klaim tanpa bukti bahwa protes pro-Palestina dapat mengancam keamanan sinagoge. "Klaim-klaim ini telah dibantah secara konsisten oleh Blok Yahudi yang hadir di setiap aksi besar sejak Oktober 2023," tegas JVL dalam pernyataannya pada Senin, 13 Januari.

Sejumlah figur penting dari komunitas Yahudi Inggris ikut mengecam larangan tersebut. Di antaranya Rabbi Jeffrey Newman, sutradara Adam Gantz, Profesor Moshe Machover, penulis Jacqueline Rose, komedian Alexei Sayle, serta penyintas Holocaust Stephen Kapos dan keturunannya.

Mereka menyatakan bahwa tugas kepolisian adalah melindungi warga dari ancaman nyata, bukan menjadi alat bagi kampanye partisan yang bertujuan membatasi aksi damai.

Meski demikian, Kepolisian Metropolitan telah menyatakan bahwa mereka akan menggunakan Undang-Undang Ketertiban Umum untuk melarang aksi protes pro-Palestina tersebut.

Keputusan ini memicu kecaman luas, dengan berbagai pihak menilai bahwa pelarangan tersebut mengancam hak atas kebebasan berkumpul dan berekspresi di tengah masyarakat Inggris. [] Nilufar Babayiğit 

Berbagi :