Insiden di Metro Moskow: Ketegangan Berujung Penahanan antara Mantan Sandera dan Pasangan Muslim
Ketegangan identitas dan trauma masa lalu kembali memicu insiden yang memprihatinkan di Rusia. Sebuah kejadian di dalam metro Moskow menjadi sorotan publik setelah terekam kamera dan menyebar luas di media sosial. Di tengah hiruk-pikuk penumpang, benturan antara keyakinan, trauma, dan reaksi spontan berujung pada kekerasan dan penahanan dua orang.
Seorang wanita berusia 61 tahun, yang diketahui sebagai pensiunan sekaligus mantan jurnalis foto, mencoba membuka paksa cadar (niqab) seorang muslimah di dalam kereta bawah tanah. Aksi tersebut sontak memicu reaksi keras dari sang suami muslimah yang berada di tempat kejadian. Peristiwa itu terjadi saat metro tengah dipenuhi penumpang.
Rekaman yang beredar memperlihatkan wanita lansia itu berupaya menarik niqab dari kepala seorang perempuan Muslim, tanpa alasan yang jelas. Suaminya yang melihat tindakan itu lantas berusaha memberikan perlindungan dan membalas dengan menyerang fisik wanita tersebut. Beberapa penumpang sempat mencoba melerai insiden itu.
Dalam video yang dilansir media Pravda pada 15 April 2025, pria tersebut terdengar berteriak dengan emosi, “Ini harga diriku! Apa yang kau lakukan? Dasar sampah! Ini harga diriku! Siapa yang kau sentuh dengan menjambak rambutnya?” Ucapan itu menjadi simbol perlawanan terhadap perlakuan yang dianggap menghina kehormatan istrinya.
Menurut laporan saksi mata, tidak ada provokasi yang jelas sebelumnya. Namun, wanita tua itu tampak tiba-tiba mendekati muslimah bercadar lalu berusaha melepaskan niqab-nya secara paksa. Suami dari muslimah itu pun bertindak refleks untuk membela istrinya, hingga berujung bentrokan.
Saluran Telegram lokal Ostorozhno, Moskva melaporkan bahwa pengadilan menjatuhkan hukuman tujuh hari penahanan administratif kepada wanita lansia tersebut. Ia dinyatakan bersalah karena melakukan tindakan kekerasan ringan dengan mencoba melepas niqab seseorang selama pertikaian.
Sementara itu, suami dari muslimah tersebut mendapat hukuman 13 hari penahanan. Ia didakwa atas tindakan kekerasan karena memukul dan merusak perangkat tablet milik wanita tua tersebut. Meskipun bertindak sebagai pembela, tindakannya dianggap melampaui batas hukum.
Terungkap kemudian bahwa wanita lansia tersebut adalah Natalya Medvedeva, seorang penyintas dari insiden penyanderaan tragis di Budyonnovsk tahun 1995, yang dilakukan oleh pejuang Chechnya Shamil Basayev. Kepada aparat, ia mengaku bahwa trauma yang ia alami sejak peristiwa itu membuatnya sulit menerima kehadiran simbol-simbol Islam di ruang publik—pernyataan yang menggambarkan luka mendalam yang belum sembuh, namun tak dapat membenarkan tindak agresi terhadap orang lain. [] Nu1
Posting Komentar untuk "Insiden di Metro Moskow: Ketegangan Berujung Penahanan antara Mantan Sandera dan Pasangan Muslim"