“Tongkat Musa” dan Jebakan Gaza: Saat Penjajah Dibalas dengan Perlawanan
Di tengah luka panjang yang terus membekas di bumi Gaza, setiap hari selalu lahir cerita baru tentang penderitaan sekaligus keteguhan. Deru pesawat tempur, runtuhnya rumah-rumah, dan jeritan anak-anak menjadi pemandangan yang tak pernah reda. Namun, di balik kepungan maut itu, ada pula kisah perlawanan yang tidak pernah padam, sebuah tekad untuk menunjukkan bahwa rakyat Palestina tidak akan menyerah begitu saja di hadapan penjajahan.
Hari Rabu (3/9/2025) menjadi saksi lahirnya babak baru perlawanan tersebut. Brigade Al Qassam, sayap bersenjata Hamas, mengumumkan operasi “Tongkat Musa”—sebuah jawaban tegas atas operasi “Gideon 2” yang digencarkan pasukan Zionis.
Melalui sebuah video, Al Qassam menegaskan bahwa pasukan Israel berhasil ditarik masuk ke dalam jebakan maut di wilayah Al-Zaytoun. Sebagaimana disampaikan seorang komandan kepada Al Jazeera, jebakan itu dirancang hanya berselang beberapa jam setelah Zionis mengumumkan serangannya.
Di garis pertempuran, para pejuang berhasil menghantam buldoser lapis baja D-9 dengan roket Yassin 105 di dekat Masjid Salah al-Din. Tak berhenti di situ, mortir ditembakkan ke kerumunan tentara dan kendaraan Israel di sekitar lokasi Haji Fadel, Gaza selatan.
Namun, di tengah kabar keberhasilan itu, penderitaan rakyat Gaza kembali bertambah. Serangan udara Zionis menggugurkan 10 nyawa dari keluarga al-Jarisi di Jalan al-Nafaq. Hanya dalam 30 menit, lebih dari lima rumah rata dengan tanah, diikuti gempuran tambahan ke al-Sabra, Gaza selatan.
Angka yang dirilis Kementerian Kesehatan Gaza kian menohok nurani dunia: sejak Oktober 2023, lebih dari 63 ribu syahid dan 161 ribu lebih luka-luka. Mereka bukan hanya korban bom, tapi juga korban kelaparan, blokade, dan serangan ke para pencari bantuan.
Operasi “Tongkat Musa” bukan sekadar manuver militer. Ia adalah simbol bahwa di balik setiap luka dan kehancuran, rakyat Palestina masih memiliki tekad untuk berdiri, melawan, dan bertahan atas tanah airnya.
Posting Komentar untuk "“Tongkat Musa” dan Jebakan Gaza: Saat Penjajah Dibalas dengan Perlawanan"