Rezim Diktator Sekuler Bangladesh Tangkap Tiga Pemuda Pejuang Khilafah, Termasuk Diantaranya Para Mahasiswa
Sikap rezim sekuler Bangladesh yang memerangi Islam dan kaum Muslim
belum berhenti. Baru-baru ini, kepolisian sekuler Bangladesh menangkap
tiga pengemban dakwah pejuang Khilafah dari Hizbut Tahrir, seperti
diberitakan Dhaka Tribune, 22/11/2013.
Polisi menangkap para pemuda Hizbut Tahrir bersama leaflet dakwah di Area Residen Hill View, Chittagong, Jumat sore.
Para pemuda yang ditangkap tersebut diantaranya Farhad Alam, 23, seorang mahasiswa master di jurusan statistik Universitas Chittagong, Ataul Islam, 24, seorang mahasiswa tahun keempat di jurusan yang sama, dan MM Iftekhar Uddin, 30.
Mereka ditangkap oleh polisi rezim saat membagikan selebaran dakwah yang mengungkap kejahatan rezim serta menyerukan kaum Muslim bersatu di bawah naungan Khilafah.
"Bangladesh telah menjadi negeri kematian dan kehancuran karena pemerintahan Awami-BNP. Yang sedang berlangsung kekerasan politik, kekacauan, pemogokan, penembakkan polisi dan negara terorisme tidak lain buah dari kegagalan politik Awami-BNP," tegas Hizbut Tahrir Wilayah Bangladesh dalam leaflet yang disebarkan kepada masyarakat.
Disebutkan juga, bahwa pemerintah Awami-BNP = kematian rakyat, korupsi dan pejarahan, mayoritas penduduk dalam kemiskinan, penindasan perempuan, menghina Islam dan Rasulullah Saw, serta agen penguasa yang melayani AS dan India.
Dalam leaflet tersebut, Hizbut Tahrir menyerukan kepada masyarakat untuk menuntut kepada para perwira militer mukhlish untuk menumbangkan rezim Awami-BNP dengan menegakkan sistem Khilafah di bawah kepemimpinan Hizbut Tahrir, dan memobilisasi di jalan-jalan dengan tuntutan ini.
"Khilafah akan mengadili para konspirator nyata dan pembunuh para perwira militer tidak seperti yang diperlihatkan persidangan para tentara BDR yang dipentaskan oleh Hasina," tegasnya.
Para pemuda yang ditangkap tersebut diantaranya Farhad Alam, 23, seorang mahasiswa master di jurusan statistik Universitas Chittagong, Ataul Islam, 24, seorang mahasiswa tahun keempat di jurusan yang sama, dan MM Iftekhar Uddin, 30.
Mereka ditangkap oleh polisi rezim saat membagikan selebaran dakwah yang mengungkap kejahatan rezim serta menyerukan kaum Muslim bersatu di bawah naungan Khilafah.
"Bangladesh telah menjadi negeri kematian dan kehancuran karena pemerintahan Awami-BNP. Yang sedang berlangsung kekerasan politik, kekacauan, pemogokan, penembakkan polisi dan negara terorisme tidak lain buah dari kegagalan politik Awami-BNP," tegas Hizbut Tahrir Wilayah Bangladesh dalam leaflet yang disebarkan kepada masyarakat.
Disebutkan juga, bahwa pemerintah Awami-BNP = kematian rakyat, korupsi dan pejarahan, mayoritas penduduk dalam kemiskinan, penindasan perempuan, menghina Islam dan Rasulullah Saw, serta agen penguasa yang melayani AS dan India.
Dalam leaflet tersebut, Hizbut Tahrir menyerukan kepada masyarakat untuk menuntut kepada para perwira militer mukhlish untuk menumbangkan rezim Awami-BNP dengan menegakkan sistem Khilafah di bawah kepemimpinan Hizbut Tahrir, dan memobilisasi di jalan-jalan dengan tuntutan ini.
"Khilafah akan mengadili para konspirator nyata dan pembunuh para perwira militer tidak seperti yang diperlihatkan persidangan para tentara BDR yang dipentaskan oleh Hasina," tegasnya.
Penangkapan terhadap para pemuda pejuang syariah dan khilafah di
Bangladesh bukan pertama kalinya. Rezim diktator yang telah bekerja
melayani Amerka Serikat dan India sering menangkapi para pemuda,
termasuk para intelektual yang berjuang menegakkan syariah dan Khilafah.
Bahkan, rezim pula lah yang telah mengizinkan tentara musyrik India
melakukan pembantaiannya terhadap kaum Muslim di perbatasan.
Namun, berbagai penangkapan dan pembungkaman rezim tidak menghentikan
suara kebangkitan umat. Seruan penegakkan syariah dan Khilafah yang
digelorakan oleh para pemuda terus bergelora di Bangladesh. Insya Allah,
hingga Khilafah tegak dalam waktu yang tidak akan lama lagi!
[tribune/khilafat/syabab/visimuslim.com]
Posting Komentar untuk "Rezim Diktator Sekuler Bangladesh Tangkap Tiga Pemuda Pejuang Khilafah, Termasuk Diantaranya Para Mahasiswa"