Penembakan di Kantor Charlie Hebdo, Obama: Ini Serangan Terhadap Kebebasan Pers
Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengutuk aksi penembakan yang merenggut 12 nyawa di kantor Majalah Charlie Hebdo, Paris, Prancis sebagai aksi serangan terhadap kebebasan pers.
"Faktanya ini adalah serangan terhadap jurnalis, serangan terhadap kebebasan pers, yang berarti teroris takut dengan kebebasan menyampaikan pendapat dan tidak sepakat dengan kemerdekaan pers," ujar Obama di Gedung Putih seperti dikutip Reuters, Kamis (8/1).
Serangan biadab ini selain menewaskan 12 orang juga mengakibatkan 11 orang terluka, empat di antaranya dalam kondisi kritis. Hingga saat ini tiga pelaku penembakan masih dalam perburuan setelah sukses melarikan diri.
Kecaman terhadap serangan di Paris juga disampaikan Kanselir Jerman Angela Merkel. Dia menyebut serangan ini tidak hanya mengancam jiwa warga Prancis. “Tapi juga serangan terhadap kebebasan mengemukakan pendapat dan kemerdekaan pers, yang menjadi salah satu pilar demokrasi," tegasnya.
Serangan bom juga pernah terjadi di kantor Majalah Charlie Hebdo pada November 2011 lalu, setelah redaksi memuat gambar Nabi Muhammad dalam cover terbitannya.
Pemerintah Prancis sendiri sejak tahun lalu telah menerapkan UU Antiteroris dan dalam kondisi siaga menyusul ancaman serangan dari para militan terhadap para warganya. Ancaman ini muncul setelah militer Prancis cukup agresif terlibat dalam upaya memberangus kaum fundamentalis di Timur Tengah dan Afrika. [vm]
Komentar:
Majalah Prancis 'Charlie Hebdo' ini memang sering kontroversial dan provokatif dengan seringnya memuat rubrik yang menghina Nabi Muhammad Saw. Atas nama kebebasan Pers Barat kemudian merestui penghinaan-demi penghinaan majalah ini kepada baginda Rasulullah Saw.
Posting Komentar untuk "Penembakan di Kantor Charlie Hebdo, Obama: Ini Serangan Terhadap Kebebasan Pers"