Cina Bangun 24 Pelabuhan, 15 Bandara, dan 8.700 Km Jalur Kereta di Indonesia
Pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Republik Rakyat Cina (RRC) Xi Jinping, di sela-sela acara Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KAA) ke-60, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (22/4) sore, membahas sejumlah topik.
Di antaranya, tindak lanjut pertemuan di Beijing, keterlibatan RRC dalam proyek infrastruktur di Indonesia, hingga masalah dukungan RRT bagi pencalonan Indonesia sebagai anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK-PBB).
Dalam pertemuan itu, Jokowi ingin memastikan RRC dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, yang meliputi pembangunan 24 pelabuhan, 15 bandar udara (airport), pembangunan jalan sepanjang 1.000 kilometer (km), pembangunan jalan kereta sepanjang 8.700 km, dan pembangunan pembangkit listrik (powerplan) berkapasitas 35 ribu megawatt.
Selain itu, RRC juga akan terlibat dalam pembagunan kereta api (KA) cepat jalur Jakarta–Bandung, dan Jakarta–Surabaya, demikian dilansir dari laman Setkab.
Adapun terkait masalah jalur sutra laut dan poros maritim dunia, menurut Jokowi, perlu dibicarakan secara detil, dan bisa segera disepakati jika menguntungkan kedua negara. Namun pada prinsipnya, Presiden setuju agar ditetapkan proyek-proyek besar kerjasama kedua negara untuk segera direalisasikan.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi kepada pemerintah RRC atas dukungannya dalam pembangunan infrastruktur di tanah air. Terkait masalah internasional, Jokowi dan Presiden Xi Jinping sepakat untuk membangun tata dunia baru yang lebih seimbang dan adil.
Presiden RRC Xi Jinping sendiri dalam kesempatan itu mengharapkan, agar hubungan diplomatik RI dan RRC yang sudah berusia 65 tahun dapat memberikan hasil yang lebih konkret, terutama setelah adanya saling kunjung antara dirinya dengan Presiden Jokowi.
Terkait pembangunan jalur sutra laut abad 21, Xi Jinping berharap dapat segera disepakati kerjasamanya dalam bentuk penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). Sementara terhadap proyek-proyek infrastruktur di Indonesia, Presiden RRC berharap bisa lebih cepat direalisasikan, khususnya untuk proyek-proyek yang telah disepakati kedua negara.
Dia bahkan berjanji akan terus meningkatkan investasi ke Indonesia, dan akan terus mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia. “Pemerintah RRT sudah sepakat akan membangun kereta api cepat Jakarta–Bandung, dan terbuka kemungkinan juga untuk Jakarta–Surabaya,” katanya. [www.visimuslim.com]
Sumber : ROL, 23/04/2015
Posting Komentar untuk "Cina Bangun 24 Pelabuhan, 15 Bandara, dan 8.700 Km Jalur Kereta di Indonesia"