Diduga Ada Skenario, Polri Selidiki Motif Perubahan Jadwal Seminar GIDI

Polres Jayapura mediasi pertemuan tokoh adat dan perwakilan GIdI di mapolres Tolikara, Sabtu (25/07)
Setelah menetapkan dua orang pelaku penyerangan jamaah Shalat Idul Fitri di lapangan Koramil Karubaga sepekan lalu, Polri tengah berupaya mencari aktor intelektual Tragedi Tolikara itu.

Seiring berjalannya pemeriksaan, sejumlah fakta baru pun mulai bermunculan. Salah satunya, perubahan jadwal seminar Kebaktian dan Kebangunan Rohani (KKR) Pemuda GIdI.

“Kita tengah mencari motif perubahan jadwal tersebut,” kata Kapolri Badrodin Haiti di Kantor Center for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) di Jakarta, belum lama ini.

Pasalnya, perubahan jadwal itu mengakibatkan waktu pelaksanaan seminar KKR bentrok dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri.

Sebagaimana diceritakan Kapolri, awalnya panitia Gereja Injili di Indonesia (GIdi) berencana menggelar seminar KKR pada tanggal 22-27 Juli 2015. Namun, tiba-tiba dimajukan menjadi tanggal 13-19 Juli 2015.

Padahal, jadwal yang baru itu bersamaan dengan perayaan hari raya Idul Fitri umat Islam yang jatuh pada Jumat, 17 Juli 2015.

Mengenai hal ini, Badrodin enggan terburu-buru menyimpulkan adanya skenario tertentu dalam perubahan jadwal tersebut. Sebab, indikasi-indikasi tersebut belum tentu menggambarkan fakta yang sebenarnya. “Ini yang perlu kita teliti dan dalami lebih lanjut,” jelas mantan Kapolda Jatim ini.

Pantauan Kiblat.net di Tolikara sejak Rabu (22/07), Polda Jayapura telah menetapkan JW dan HK sebagai tersangka penyerangan Jamaah Shalat Idul Fitri. Tersangka HK merupakan oknum pegawai Bank Papua di Kabupaten Tolikara, sementara JW adalah seorang aktivis gereja lulusan sebuah universitas di Yogyakarta. [www.visimuslim.com]

Sumber : Kiblat, 27 Juli 2015

Posting Komentar untuk "Diduga Ada Skenario, Polri Selidiki Motif Perubahan Jadwal Seminar GIDI"