Serunya Debat Khilafah di Semarang, Sang Profesor Duelkan Santri dengan Dosen Fisika

Diskusi Khilafah di Semarang. Andika Maulana (kiri), Prof Suteki (tengah), Choirul Anam (Kanan)
VisiMuslim, Semaranga - Andika Maulana menyoroti perihal term Khilafah dalam Alqur'an dan Hadis dengan menghadirkan ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadis tentang Khilafah yang kesimpulannya bahwa Khilafah tidak memiliki sistem baku dan tidak cocok di Indonesia dengan alasan akan memecah belah. Sontak hal ini dibantah oleh Choirul Anam yang meskipun kesehariannya berkutat dengan teori fisika ternyata begitu akrab dengan dalil dan kitab-kitab para ulama.

Ibarat memukul salah sasaran, Andika mengemukakan dalil yang ternyata setelah diklarifikasi tidak digunakan oleh pihak yang pro. Choirul Anam membantah semua dalil yang dipaparkan oleh Andika.

"Sebenarnya semua dalil yang dipaparkan tadi itu bukan dalil utama yang dipakai oleh kami yang berjuang untuk mendakwahkan Khilafah." Ungkapnya, diikuti dengan pemaparan dalil yang menjadi rujukannya.

Diakhir pembicaraan, Choirul Anam menjelaskan sebuah analogi menarik tentang para provokator listrik masuk desa. Dimana sesuatu yang baik bisa dianggap buruk dan menjadi pandangan umum masyarakat manakala ada provokator.

"Saat ada kebijakan listrik masuk desa di tengah masyarakat yang tidak faham soal listrik, kemudian muncul provokator yang berbicara bahwa listrik itu menyetrum dan bisa menimbulkan kematian, kalau ada anaknya yang menolong juga akan ikut tersengat dan mati juga, maka otomatis masyarakat ramai-ramai menolak." Tutupnya. [vm]

Sumber : Dakwah Jateng

Posting Komentar untuk "Serunya Debat Khilafah di Semarang, Sang Profesor Duelkan Santri dengan Dosen Fisika"