Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sindir Novel Bamukmin, Budiman Sudjatmiko: Andai Bangsa Ini Kalah, Mbok Ya Musuhnya yang Super Cerdas



Jakarta, Visi Muslim- Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko menyindir pemikiran Juru Bicara PA 212 Novel Bamukmin yang menyatakan PDIP membawa ajaran komunisme.

Menurut Budiman bangsa Indonesia tidak boleh kalah di hadapan kebencian yang dianggapnya datang dari kelompok mereka.

Itu disampaikan Budiman lewat akun Twitternya, Selasa (7/7/2020), seraya menautkan berita yang berisikan pernyataan Novel Bamukmin soal tanda komunisme PDIP lewat ide Rumah Sakit tanpa kelas.

“Jika negara kalah oleh kebodohan & seluruh bangsa surut di hadapan kebencian mereka, hilangkan saja lambang keberanian pada warna merah bendera kita,” ujar Budiman.

Mantan Anggota DPR ini juga mengandaikan jika bangsa Indonesia harus kalah tapi jangan sampai kalah oleh segelintir orang yang dianggapnya tidak berpemikiran benar.

“Andai..andai bangsa ini harus kalah (naudzubillahi mindzalik)..mbok musuh kita itu yang super cerdas gitu lho..Andai harus kalah ya.. Masa’ orang waras & jumlahnya banyak takut & kalah oleh segelintir orang2 halu? Diejekin cucu2 kita, “Mbah generasi gagal yeee..” ungkapnya.

Ia mengungkapkan pada akhirnya generasi penerus bangsa hanya akan mengenal jalan yang ditempuhnya sendiri tanpa bekal warisan pemikiran yang datang dari sebelumnya.

“Jika sudah gitu jangan salahkan generasi anak cucu kita membuat sejarahnya sendiri dan menghapus nama kita.” kata dia.

Budiman juga menyindir aksi pembakaran bendera PDIP yang dianalogikan dengan pudarnya warna merah sebagai simbol keberanian. Dan bangsa Indonesia tidak akan menang dan berjaya jika hanya dimenangkan oleh satu warna.

“Cucu-cucu kita tahunya Indonesia itu Merah Putih. Tapi saat mereka tahu bahwa hari ini generasi kita membiarkan saja warna merahnya diinjak-injak dan dibakar, mereka akan buat bendera mereka sendiri yg lebih berwarna karena mereka tahu dunia gak bisa dimenangkan oleh satu warna!” tegasnya.

Polarisasi kelompok ini kembali merebak pasca polemik RUU HIP yang mengundang kegeraman umat Islam atas usulan RUU itu yang dinilainya akan mendegradasikan Pancasila. Poin-poin penyempitan Pancasila menjadi Trisila dan Ekasila dinilai bisa menghilangkan nilai sila Pertama yang sangat penting bagi Islam.

Tak hanya itu, tak dimasukkannya TAP MPRS yang mengatur pelarangan Komunisme, Marxisme, dan Leninisme dianggap sebagai jalan meloloskan kembali ideologi Komunis yang bertentangan dengan Pancasila.

PDIP partai yang menjadi paling tertuduh dalam RUU ini kalau mengusulkan rancangan tersebut terus mendapat konfrontasi tas polemik isu RUU HIP.

(pojoksatu)

Posting Komentar untuk "Sindir Novel Bamukmin, Budiman Sudjatmiko: Andai Bangsa Ini Kalah, Mbok Ya Musuhnya yang Super Cerdas"

close