Akhir Pendudukan Militer Amerika dan NATO: Momentum Menghadapi Penjajahan Halus dan Menapaki Jalan Khilafah
Akhir dari Pendudukan Militer Amerika dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO):
Kesempatan untuk Menghadapi Penjajahan Halus dan Menuju Khilafah di Atas Manhaj Kenabian!
(terjemahan)
Empat tahun yang lalu, pada tanggal 31 Agustus 2021, berakhirlah pendudukan militer Amerika dan pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Afghanistan yang berlangsung selama dua dekade, dengan penarikan tentara Amerika terakhir pada tengah malam. Hal ini terutama disebabkan oleh peralihan fokus Amerika ke kawasan Indo-Pasifik, untuk memperlambat kebangkitan Cina. Negeri-negeri Islam, khususnya Afghanistan beserta rakyatnya yang berjihad, menjadi penghalang bagi Amerika dan sumber pengalihan perhatian dari strategi barunya tersebut. Kami memberkati dan terus memberkati pencapaian bersejarah ini dan hari agung ini bagi seluruh kaum Muslim, khususnya rakyat Afghanistan, para pengemban dakwah, serta para mujahidin.
Seharusnya empat tahun ini menjadi peluang bersejarah untuk menerapkan Islam secara menyeluruh serta menjadi awal transformasi mendasar di Afghanistan. Sebagaimana negara Islam di Madinah, dalam empat tahun pertamanya berhasil meletakkan fondasi umat, menetapkan prinsip-prinsip jelas dalam politik dalam dan luar negeri, serta mengukuhkan keberadaan Islam di panggung dunia, demikian pula seharusnya pemerintahan di Afghanistan bisa memanfaatkan momen penting ini untuk menyusun kerangka yang jelas dan tegas bagi kebijakan dalam dan luar negerinya. Islam semestinya diterapkan bukan hanya sebagai slogan, melainkan sebagai sistem hidup yang utuh dalam bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan, peradilan, maupun urusan luar negeri.
Namun, sayangnya peluang besar ini tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Alih-alih menerapkan Islam secara menyeluruh, hanya sebagian hukum-hukumnya yang diterapkan secara selektif dan bertahap berdasarkan preferensi pribadi, tetap berada dalam kerangka warisan sistem republik sebelumnya dan struktur negara bangsa modern. Akibatnya, negara Islam yang jelas dan berbeda tidak tampak; kebijakan luar negeri pun tidak didasarkan pada dakwah dan jihad; dan umat belum menyaksikan tanda-tanda transformasi Islam yang nyata di Afghanistan. Sebaliknya, perhatian justru diarahkan pada upaya stabilitas internal dalam batas negara nasional, mencari pengakuan dari tatanan internasional, serta menjaga keseimbangan antara kekuatan global. Pendekatan seperti ini dalam jangka panjang justru melemahkan legitimasi pemerintahan.
Meskipun pendudukan militer telah berakhir, penjajahan halus (soft colonialism) masih ada. Ia bahkan lebih licik daripada bentuk penjajahan militer, karena menyusup ke dalam politik, ekonomi, dan pemikiran. Ia menundukkan negeri-negeri dari dalam, tanpa suara perang atau invasi militer. Jenis penjajahan ini seakan memberi ilusi kemerdekaan, padahal sesungguhnya merusak kehendak umat dan menghalangi penerapan Islam secara total. Sejarah menunjukkan bahwa negara-negara sering kali kalah karena kekuatan halus ini lebih dari sekadar kekuatan militer. Karena itu, menghadapi tantangan ini membutuhkan kewaspadaan dan kesadaran politik, pengusiran lembaga-lembaga swadaya asing dan kedutaan besar asing, serta komitmen penuh pada Islam.
Sebagai penutup, kami mengingatkan saudara-saudara mujahidin bahwa kesempatan ini belum hilang, melainkan harus dimanfaatkan dengan bijak. Hendaknya kemenangan bersejarah ini dijadikan batu pijakan dan jembatan menuju tegaknya Khilafah Rasyidah ala Minhaj an-Nubuwwah. Khilafah yang menyatukan umat, menyingkirkan penjajahan, dan membawa risalah Islam ke seluruh dunia. Jika tidak, ada bahaya nyata bahwa capaian dari hari agung ini akan hilang. Sebagaimana terjadi di masa lalu, Afghanistan bisa kembali jatuh ke jurang penjajahan dan kelemahan, sebagaimana Allah Ta‘ala memperingatkan:
﴿وَإِن تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْماً غَيْرَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُونُوا أَمْثَالَكُمْ﴾
“Dan jika kalian berpaling, niscaya Allah akan menggantikan (kalian) dengan kaum yang lain; kemudian mereka tidak akan seperti kalian.”
Kantor Media Hizbut Tahrir Wilayah Afghanistan
Posting Komentar untuk "Akhir Pendudukan Militer Amerika dan NATO: Momentum Menghadapi Penjajahan Halus dan Menapaki Jalan Khilafah"