Atha Abu Ar-Rasythah, Amir Hizbut Tahrir Saat Ini
Halama Facebook Amir Hizbut Tahrir |
Riwayat Hidup
Beliau
adalah ‘Atha bin Khalil bin Ahmad bin Abdul Qadir al-Khathib Abu
ar-Rasytah. Menurut informasi yang paling kuat, beliau dilahirkan pada
tahun 1362 H atau 1943 M. Beliau berasal dari keluarga dengan tingkat
keberagamaan seperti masyarakat umum. Beliau dilahirkan di kampung kecil
Ra’na, termasuk wilayah Provinsi al-Khalil di negeri Palestina.Ketika
masih kecil, beliau menyaksikan dan merasakan bencana atas Palestina
dan pencaplokan Yahudi atas Palestina pada tahun 1948 M, dengan dukungan
Inggris dan pengkhinatan para penguasa Arab. Kemudian beliau dan
keluarganya berpindah ke kamp para pengungsi di dekat al-Khalil.
Beliau
menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di kamp pengungsian. Lalu
beliau menyelesaikan pendidikan SMU dan memperoleh ijazah Tsanawiyah al-Ula
(menurut jenjang di Yordania) dari Madrasah al-Husain bin Ali
ats-Tsanawiyah di al-Khalil pada tahun 1959 M. Kemudian beliau
memperoleh ijazah ats-Tsanawiyah al-Amah (menurut panduan
sistem pendidikan Mesir) pada tahun 1960 di Madrasah al-Ibrahimiyah di
al-Quds asy-Syarif. Setelah itu, beliau bergabung dengan Universitas
Kairo Fakultas Teknik pada tahun pelajaran 1960-1961 M. Beliau
memperoleh ijazah insinyur dalam bidang teknik sipil dari Universitas
Kairo pada tahun 1966 M.Setelah
lulus dari Kairo, beliau bekerja sebagai insinyur di beberapa negara
Arab. Beliau memiliki karya dalam bidang teknik sipil, yaitu Al-Wasîth fî Hisâb al-Kamiyât wa Murâqabah al-Mabânî wa ath-Thuruq (Metode Penghitungan Kuantitatif dan Monitoring Bangunan dan Jalan).
Beliau
bergabung ke dalam Hizbut Tahrir semasa pendidikan menengah sekitar
pertengahan tahun lima puluhan. Dalam perjuangan di jalan Allah, beliau
pernah dipenjara beberapa kali di penjara-penjara para penguasa zalim.
Beliau terus menjadi pengemban dakwah dalam barisan Hizbut Tahrir dalam
seluruh tingkatan organisasi dan administrasi: sebagai dâris, anggota, musyrif, nâqib mahaliyah, anggota wilâyah, mu’tamad, juru bicara resmi, dan anggota maktab al-amir. Sejak
11 Shafar 1424 H atau 13 April 2003 M, atas izin Allah, beliau terpilih
untuk memikul tampuk kepemimpinan Hizbut Tahrir. Beliau senantiasa
memohon kepada Allah agar memberikan pertolongan kepadanya untuk
mengemban amanah besar tersebut.
Beberapa karyanya dalam bidang keislaman adalah sebagai berikut:
1. Tafsir surah al-Baqarah dengan judul, At-Taysîr fî Ushûl at-Tafsîr: Sûrah al-Baqarah (Pokok-Pokok Tafsir Praktis–Surat al-Baqarah.
2. Kajian beliau dalam bidang Ushul Fikih, yaitu Taysîr al-Wushûl ilâ al-Ushûl (Cara Mudah untuk Menguasai Ushul Fikih).
3. Sejumlah boklet:
a. Al-Azmât al-Iqtishâdiyah: Wâqi‘uhâ wa Mu‘âlajâtuhâ min Wijhah Nazhari al-Islâm (Krisis Ekonomi: Realita dan Solusinya Menurut Pandangan Islam).b. Al-Ghazwah ash-Shalîbiyah al-Jadîdah fî al-Jazîrah wa al-Khalîj (Perang Salib Baru di Jazirah Arab dan Teluk).c. Siyâsah at-Tashnî’ wa Binâ’ ad-Dawlah Shinâ’iyan (Politik Industrialisasi dan Pembangunan Negara Industri).
Hizbut Tahrir pada masanya hingga sekarang telah mengeluarkan sejumlah buku, antara lain:
1. Min Muqâwimât an-Nafsiyah al-Islâmiyah (Pilar-Pilar Pengokoh Nafsiyah Islamiyah).
2. Qadhâyâ Siyâsiyah Bilâd al-Muslimîn al-Muhtallah (Masalah-Masalah Politik–Negeri-Negeri Kaum Muslim yang Terjajah).
3. Revisi dan perluasan atas buku Mafâhîm Siyâsiyah li Hizb at-Tahrîr (Konsepsi-Konsepsi Politik Hizbut Tahrir).
4. Ajhizah ad-Dawlah al-Khilâfah fî al-Hukm wa al-Idârah (Struktur Negara Khilafah–Pemerintahan dan Administrasi)
5. Revisi dan penyempurnaan atas Masyrû’ ad-Dustûr Dawlah al-Khilâfah (Rancangan Konstitusi Daulah al-Khilafah); dikeluarkan pada tahun 2006.
Beliau
senantiasa memohon kepada Allah Swt. pertolongan dan bantuan untuk
melaksanakan amanah dakwah menurut arahan yang dicintai oleh-Nya dan
Rasul-Nya saw. Beliau juga senantiasa memohon kepada Allah Swt. agar
membukakan melalui kedua tangannya jalan berdirinya Daulah Khilafah Rasyidah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Memenuhi Doa.
Di
antara aktivitas brilian dan sangat menarik perhatian pada masanya
adalah, bahwa Hizb pada tanggal 28 Rajab 1426 H atau 2 September 2005 M
menyampaikan seruan kepada kaum Muslim berkaitan dengan aktivitas untuk
mengingatkan bencana besar berupa hancurnya Khilafah 84 tahun sebelum
seruan tersebut dikumandangkan. Hizbut Tahrir telah mengumandangkan
seruan itu kepada kaum Muslim setelah shalat Jumat pada hari itu dimulai
dari Indonesia dengan berbagai kotanya di sebelah timur hingga Maroko
di tepian lautan Atlantik di sebelah barat. Seruan itu telah memberikan
pengaruh yang sangat baik. Demikian pula sejumlah aktivitas Hizb dalam
menggemakan seruan kebenaran di berbagai konferensi, di berbagai medan
aktivitasnya dan berbagai forum yang diselenggarakannya.
Dalam tiga tahun masa kepemimpinannya, Hizb sekarang telah dipenuhi dengan kebaikan.
Kami
memohon kepada Allah Swt. agar semakin memperluas dan menambah kebaikan
itu, sebagaimana berita gembira pertolongan dan kemenangan telah mulai
bergema atas seizin Allah Swt. kepada Hizb bersama amir Hizb saat ini.
Hal itu semakin membentangkan harapan akan terealisasinya masa ini
sebagai masa terealisasinya pertolongan dan kemenangan atas izin Allah
Swt.
Di antara hal yang tampak menonjol dalam diri amir Hizb sekarang adalah kewaraannya
dan kuatnya beliau berpegang pada syariah; juga keteguhan dan
keilmuannya. Beliau telah mengambil manfaat besar dari berbagai posisi
penanggung jawab berbeda yang pernah beliau emban dalam menejemen
aktivitas Hizb, khususnya posisi sebagai juru bicara resmi, muktamad,
dan anggota maktab amir terdahulu. Hal itu menjadikannya dapat memimpin
Hizb. Beliau betul-betul mengetahui tugas, monitoring dan aktivitas yang
dituntut setiap posisi penanggung jawab. Oleh karena itu, para syabab
Hizb seakan dapat melihat amir mereka ada bersama mereka, memimpin
mereka hingga dalam masalah rinci. Hal ini menjadikannya dapat
memanfaatkan kemampuan para syabab dengan pemanfaatan paling optimal.
****
Demikianlah,
dari Masjid al-Aqsha yang diberkahi, telah diumumkan bertolaknya
aktivitas Hizbut Tahrir pada awal tahun 50-an abad yang lalu. Hizbut
Tahrir telah menggariskan target utama, yakni mendirikan Khilafah
Rasyidah. Al-’Alim al-‘’Allâmah Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani rahimahullâh terus memegang tampuk kepemimpinan Hizb hingga ketika beliau wafat setelah sekitar 25 tahun kepemimpinan beliau atas Hizb.
Setelah itu al-’Alim al-Kabîr
Syaikh Abdul Qadim Zallum memegang kepemimpinan Hizb sejak tahun 1977
M. Aktivitas Hizb pada masanya menjadi besar karena bertambah banyaknya
jumlah anggota Hizb. Tangan Hizb juga meluas mencapai banyak negara di
dunia. Hizb berhasil mengorganisasi dan menghimpun ribuan syabab Muslim.
Syaikh Abdul Qadim Zallum rahimahullâh wafat dalam usia lebih dari 80
tahun setelah beliau memegang tampuk kepemimpinan Hizb sekitar 25 tahun.
Setelah
beliau, sejak tahun 2003 M kepemimpinan Hizb dipegang oleh salah
seorang ulama Hizb yang paling menonjol, seorang ahli ushul fikih, yaitu
‘Atha Abu ar-Rasytah, untuk membawa Hizb bertolak dengan kuat,
beraktivitas untuk memetik buah dari tanaman yang telah ditanam,
dipelihara dan dibesarkan pada masa dua orang syaikh sebelumnya.
Alangkah baiknya apa yang ditambahkan beliau terhadap tanaman yang telah
tumbuh dengan baik setelah kepemimpinan dua orang syaikh
rahima-humâllâh.
Ungkapan
paling indah yang bisa dikatakan tentang kepemimpinan ketiga amir Hizb
adalah ungkapan yang sangat baik yang diungkapan oleh salah seorang
syabab Hizb: Mereka adalah tiga orang amir. Di tangan mereka Allah
Swt. telah dan akan menyempurnakan tiga perkara: tiga orang amir yang
menyempurnakan tiga periode:
- Periode pendirian dan pembentukan kelompok politik.
- Periode aktivasi dan pengumuman.
- Periode meraih kemenangan dan dengan izin Allah Swt. pertolongan dan kemenangan akan terealisasi.
Amin...
Posting Komentar untuk "Atha Abu Ar-Rasythah, Amir Hizbut Tahrir Saat Ini"