Menolong Islam Tidak Perlu Batas Waktu, Jadi Mengapa Menunggu ?
Komando Umum Angkatan Bersenjata mengatakan dalam sebuah pernyataan
yang disiarkan di televisi pemerintah Mesir bahwa “Angkatan Bersenjata
kembali dan mengulangi panggilan untuk memenuhi tuntutan rakyat, serta
memberi batas waktu 48 jam kepada semua sebagai kesempatan terakhir
untuk menanggung beban situasi bersejarah yang sedang menyelimuti tanah
air.”
Angkatan Bersenjata menekankan bahwa “Jika tuntutan rakyat belum
terwujudkan dalam batas waktu yang ditetapkan, maka harus bagi Angkatan
Bersenjata berdasarkan tanggung jawab nasional dan sejarah, serta
penghormatan terhadap tuntutan besar rakyat Mesir, mengumumkan peta masa
depan dan prosedur untuk mengawasi pelaksanaannya, dan dengan
partisipasi dari semua pihak serta arahan nasional yang tulus, termasuk
para pemuda yang masih bergelora untuk revolusinya yang mulia, tanpa
pengecualian atau pengebirian terhadap siapapun.”
Pernyataan itu mengatakan: “Kami menetapkan batas waktu seminggu
tanpa ada jawaban. Dan jika waktu yang hilang bertambah, maka berarti
akan lebih banyak perpecahan.”
Tentara Mesir mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia tidak akan
terlibat dalam politik atau pemerintahan, dan ia tidak akan senang
dengan perannya yang dibuatkannya. Pernyataan itu melanjutkan bahwa
“Keamanan nasional negara menghadapi bahaya besar, sehingga inilah yang
membuatnya harus menerima tanggung jawab.”
Pernyataan itu menambahkan bahwa rakyat sudah menderita dan masih
menderita. Sehingga harus mendengarkan dan mengayominya, dan bahwa “bagi
semuanya harus mendengarkan suara rakyat.” (aljazeera.net, 1/7/2013).
*** *** ***
Rakyat di Mesir Kinanah telah memberontak terhadap kezaliman dan
tirani. Mereka telah mengorbankan darah mereka. Mereka telah meruntuhkan
rezim sebelumnya untuk mengembalikan keadilan, martabat dan kehidupan
yang mulia bagi mereka. Revolusi mereka dijaga oleh militer Mesir yang
kuat, yang harus terus melakukan perjalanan untuk menghancurkan rezim
sebelumnya yang zalim dengan konstitusinya, undang-undangnya,
badan-badannya, orang-orangnya, perjanjian-perjanjian zalim yang
dibuatnya bersama dengan musuh-musuh umat hingga menjadi sia-sia.
Kemudian tempatnya diganti dengan sistem negara Khilafah Islam, dimana
dengan mayoritas, kerelaan dan pilihan sendiri, umat akan memilih
khalifah yang akan melindungi rakyat dan negara. Mereka membaiatnya
untuk melaksanakan hukum-hukum syariah—syariah Allah yang sempurna untuk
semua urusan kehidupan—dan mereka akan mengikutinya dengan setia dan
taat, selama ia masih menaati Allah dalam memimpin mereka. Mereka akan
mengoreksinya terhadap penyimpangan yang dilakukannya. Sebagaimana Umar
ra berkata: “Tidak ada kebaikan pada kalian jika kalian tidak
menyampaikannya; dan tidak ada kebaikan pada kami jika kami tidak
mendengarkannya.” Rasulullah saw bersabda: “Imam (khalifah) adalah perisai, di belakangnya umat berperang, dan kepadanya umat berlindung.”
Kalian telah memasuki medan tempur, dan membuat Yahudi merasakan
kekalahan. Sekarang kalian mampu memasuki pergantian sejarah baru, dan
kalian telah merubah dunia. Sejarah kalian ditulis pada
lembaran-lembaran cahaya jika kalian menolong Hizbut Tahrir dengan
memproklamirkan negara Khilafah. Dengan demikian, kalian akan menjadi
kaum Anshar (penolong) era baru yang akan Allah tinggikan kedudukannya,
sebagaimana Allah telah meninggikan kedudukan kaum Anshar (penolong)
Rasulullah saw. Sungguh arasy Allah bergetar karena meninggalnya pemimpin kaum Anshar, Sa’ad bin Mu’ad ra. “Allah benar-benar akan menolong orang yang menolong agama-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.”
Sesungguhnya kunci untuk menyelamatkan Mesir adalah ada di tangan
Angkatan Bersenjata dan militer. Bahwa militer—prajurit dan perwira—ini
adalah anak-anak kita dan buah hati kita. Mereka beragama dengan agama
kita, juga kami bangga dengan mereka di dunia pada saat mereka
menghancurkan Yahudi, serta membuat Yahudi merasakan kekalahan dan
terhina.
Sungguh, permintaan lebih dari 93% rakyat Muslim Mesir sesuai akidah
mereka dan hukum-hukum syariahnya. Hanya itu yang bisa memberikan
keamanan, mengakhiri kezaliam dan menghapus kemiskinan, serta
mengabungkan seluruh negeri-negeri kaum Muslim untuk menundukkan
kekuatan Salibis dan Tatar, menghentikan penjarahan harta dan kekayaan
kaum Muslim oleh Amerika dan Eropa, mengembalikan pendistribusian
kekayaan ini sesuai dengan ketentuan syariah sebagai kepemilikan umum
bagi kaum Muslim, sehingga Mesir menjadi ibukota Khilafah Islam, dan
menjadi negara nomor satu di dunia.
Dan bahkan beberapa kaum minoritas rakyat Mesir, seperti kaum Koptik,
mereka dan dengan kesaksian mereka bahwa mereka telah merasakan hidup
bahagia dan sejahtera di bawah naungan negara Khilafah. Rasulullah SAW
berwasiat agar berlaku baik terhadap mereka, di mana beliau bersabda: “Berlaku baiklah pada mereka, sebab mereka berhak mendapat jaminan, dan mereka berhak mendapatkan kasih sayang.”
Mereka adalah paman-paman Ibrahim, putra Rasulullah saw, dari istri
beliau Maria al-Qibthiyah ra. Sungguh kaum Muslim telah menjaga hak-hak
mereka itu.
Kalian memimpin tentara dari tentara terbaik di muka bumi ini. Mereka
para tentara tidak akan menerima kecuali menolong rakyat dan warganya.
Mereka dan rakyatnya berjuang bahwa umat di timur dan di barat
bersamanya, dan siap berkorban serta siap mendukungnya, bahkan lebih
dari semua itu, Allah bersama mreka, menolong mereka, dan Allah adalah
sebaik-baik untuk berserah diri. Sedang kaum kafir, para corong dan
centengnya, tidak akan pernah mendapat pertolongan dari Allah.
Jadi mengapa menunggu?! Sementara di tangan Hizbut Tahrir sudah ada
konstitusi Islam yang lengkap dan siap diterapkan kapan saja. Sungguh
telah disusun di depan kalian konstitusi yang akan memajukan Mesir untuk
memimpin dunia. Untuk itu, penuhilah seruan Allah dan Rasul-Nya ketika
Allah dan Rasul-Nya telah menyeru kalian untuk sesuatu akan memberi
kehidupan kepada kalian, dan proklamirkan negara Khilafah Rasyidah
sebelum terlambat. “Dan (ingatlah) pada hari (ketika) orang-orang
zalim menggigit dua jarinya, (menyesali perbuatannya) seraya berkata,
“Wahai! Sekiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama Rasul. Wahai,
celaka aku! Sekiranya (dulu) aku tidak menjadikan si fulan itu teman
akrab (ku), sungguh, dia telah menyesatkan aku dari peringatan
(al-Quran) ketika (al-Quran) itu telah datang kepadaku. Dan setan memang
pengkhianat manusia.” (TQS. Al-Furqan [25] : 27-29).
[Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 4/7/2013]
Posting Komentar untuk "Menolong Islam Tidak Perlu Batas Waktu, Jadi Mengapa Menunggu ?"