Empat juta warga muslim di negeri konflik Suriah terancam tidak dapat
menjalankan puasa laiknya muslim yang lain. Perserikatan Bangsa Bangsa
(PBB) mengatakan, kondisi tersebut disebabkan langkanya bahan kebutuhan
pangan.
''Itu berarti seperlima warga di sini (Suriah) tidak
dapat mengakses makanan secara mudah,'' kata badan internasional
terbesar yang bermarkas di New York, Amerika Serikat (AS), seperti
dilansir Reuters, Rabu (10/7).
Jika pun ada, menurut PBB, komoditas pangan tersebut punya harga
selangit.Reuters melansir situasi di Ibu Kota Damaskus sebelum
masyarakat muslim di Negeri Poranda itu menjalankan ibadah puasa di
Bulan Ramadhan. Otoritas setempat menetapkan 1 Ramadhan tepat saat Rabu
(10/7) waktu setempat.
Kondisi memprihatinkan dan harapan
warga pun menipis. Pasar-pasar tetap buka. Tapi hanya menjajakan bahan
pangan terbatas dengan biaya tak terjangkau. ''Kami sangat menderita
dengan situasi ini. Kami punya uang, tapi kami tidak mendapatkan
(makanan) apa-apa,'' kata seorang perempuan bernama Samih.
Seorang pemilik toko makanan di Damaskus, Haytam al-Hareth mengatakan,
dirinya terpaksa menggunakan menejemen kompleks untuk membagi bahan
panganan. Sebagian dia jual untuk membantu sesama korban perang.
Sementara keluarganya juga membutuhkan.'
'Kami benar-benar
berharap agar semua ini (perang sipil) diselesaikan. Kami akan baik-baik
saja jika situasi ini berakhir,'' katanya. [RepublikaOnline]
Berbagi :
Posting Komentar
untuk "Ramadhan, Empat Juta Warga Muslim Suriah Kurang Pangan"
Posting Komentar untuk "Ramadhan, Empat Juta Warga Muslim Suriah Kurang Pangan"