Tariq Ramadhan : Kesalahan Mursi adalah Kenapa Ia dan Ikhwan Yakin Bahwa Militer Yang Selama Ini Menjadi Musuhnya Dipercaya Amankan Kekuasaannya (2)
Apa
Kesalahan Mursi ? setelah fakta yang mengejutkan , adalah ia hanya
punya pikiran yang sederhana, kurangnya pengalaman, dan kesalahan yang
dibuat oleh Mohamed Mursi, bersama dengan sekutu-sekutunya, khususnya
Ikhwanul Muslimin sebagai sebuah organisasi Islam .
Selama tiga tahun terakhir, saya telah sangat kritis terhadap
pemikiran, tindakan dan strategi dari Partai Kebebasan dan Keadilan”,
serta pimpinan Ikhwanul Muslimin (lebih dari dua puluh lima tahun
terakhir, analisis dan komentar saya telah dan tetap tajam kritis).
Presiden Mursi tidak dapat menerima kritikan dan ia tidak membangun
hubungan dengan oposisi, baik dengan mengundang mereka untuk bergabung
dengan pemerintah atau untuk mengambil bagian dalam dialog nasional yang
luas.
Faktanya, bagaimanapun, bahwa manajemennya pemerintahnya telah gagal
untuk mendengarkan sebagian suara rakyat dan bahkan beberapa penasihat
yang terpercaya. Hubungan yang eksklusif dengan petinggi pimpinan
Ikhwanul Muslimin menjadikan ia sering membuat keputusan yang
tergesa-gesa (beberapa di antaranya Mursi mengakui ia telah membuat
kesalahan).
Tetapi pada tingkat yang lebih mendasar, kesalahan yang terbesar
adalah tidak adanya visi politik dan kurangnya prioritas politik dan
ekonomi yang jelas.
Kegagalan untuk berjuang melawan korupsi dan kemiskinan, dan salah urus mengenai urusan sosial dan pendidikan.
Tuntutan IMF (Dana Moneter Internasional) dengan penundaan yang
disengaja oleh mereka menjadikan Negara dalam posisi tidak bisa
dipertahankan: Mursi salah analisa bahwa lembaga internasional itu akan
mendukungnya .
Hanya hari ini, ketika Presiden Mursi telah jatuh, IMF muncul siap
untuk membantu dan menghilangkan poin poin yang menjadi hambatan. Hal
ini muncul hanya tiga hari setelah penggulingan pemerintah yang dipilih
secara demokratis. IMF Terlibat dalam kudeta ini !
Kenaifan seorang presiden, pemerintah dan Ikhwanul Muslimin. Setelah
enam puluh tahun beroposisi dan dibawah represi pihak militer (dengan
persetujuan langsung dan tidak langsung dari pemerintah AS dan Barat),
bagaimana mereka (Para ikhwan) bisa yakin dan membayangkan bahwa mantan
musuh mereka akan mendukung mereka naik ke tahta kekuasaan, menyerukan
demokrasi? Apakah mereka tidak belajar dari sejarah mereka sendiri,
dari Aljazair pada tahun 1992, dan, baru-baru ini, dari Palestina?
Saya tetap kritis, program dan strategi ambigu Presiden Mursi dan
Ikhwanul Muslimin , yang kompromi dengan angkatan bersenjata dan AS,
menyerah pada perekonomian dan masalah Palestina, dll, dan kurangnya
kesadaran politik telah menjadikan sesuatu hal bodoh. Coba dengar
sewaktu Presiden Mursi memberitahu Jenderal al-Sisi, saat sepuluh hari
sebelum kudeta , bahwa dia akan menurunkan Al Sisi (sebelumnya ia juga
yang mengangkatnya) dan bahwa Mursi yakin pihak Amerika “tidak pernah
mengizinkan kudeta militer ” . Keyakinan Mursi itu saya sebut sebagai
pikiran yang membingungkan – surealistik. [OINet/Dz/eramuslim/visimuslim.com]
Posting Komentar untuk "Tariq Ramadhan : Kesalahan Mursi adalah Kenapa Ia dan Ikhwan Yakin Bahwa Militer Yang Selama Ini Menjadi Musuhnya Dipercaya Amankan Kekuasaannya (2)"