Kenapa AS Enggan Menyebut Penggulingan Mursi Kudeta Militer?
Meskipun benar-benar terjadi kudeta militer, AS hingga saat ini enggan menyebut penggulingan Mursi sebagai kudeta militer.
Seperti yang dilaporkan situs www.edition.cnn.com
(4/8) Amerika Serikat enggan untuk berpihak dalam kebuntuan politik
Mesir, dimana Presiden Obama dan para pejabat AS menekankan bahwa
prioritas utama mereka adalah meminimalkan kekerasan dan memastikan
keikutsertaan kelompok-kelompok dalam proses politik.
Mesir telah lama menjadi sekutu dekat Amerika Serikat. Negara itu mendapat $ 1,3 miliar bantuan militer tahunan dari Amerika.
Namun, jika Amerika secara resmi menyebutkan pelengseran Morsi
sebagai kudeta, maka hal itu akan bisa memotong bantuan militernya, dan
“akan membatasi kemampuan kita untuk memiliki hubungan yang kami anggap
perlu dengan angkatan bersenjata Mesir,” kata Jenderal Martin Dempsey ,
Ketua Kepala Staf Gabungan.
Amerika Serikat membantu Mesir karena itu salah satu dari hanya dua
negara Arab – bersama dengan Jordan – yang melakukan perdamaian dengan
Israel. Jika Washington menarik bantuannya, hal ini bisa mempengaruhi
prospek perdamaian di Timur Tengah.
CNN juga melaporkan Menteri Pertahanan Mesir Abdel Fattah al-Sisi
telah bertemu dengan para pemimpin Islam untuk membahas krisis politik
di negara itu, kata kalangan militer negara itu.
Namun, pernyataan itu tidak merinci kelompok-kelompok yang bertemu dengan al-Sisi pada hari Sabtu.
Mesir telah jatuh ke dalam kekacauan sejak Presiden Mohamed Morsy
digulingkan dalam kudeta bulan lalu. Ratusan orang tewas dan ribuan
lainnya terluka dalam beberapa pekan terakhir. Sebagian besar korban
akibat penyerangan yang dilakukan oleh militer dan sekutu
liberal-sekulernya.
Sementara itu, para pendukung Morsi, telah berkemah selama
berminggu-minggu di jalan-jalan Kairo yang padat, untuk menuntut
dikembalikannya kekuasaan Morsi.
Morsi menjadi presiden pertama yang terpilih secara demokratis di
Mesir pada bulan Juni 2012, setelah terjadinya protes rakyat yang
memaksa pengunduran diri Hosni Mubarak, yang telah memerintah negara itu
selama 30 tahun.
Sementara itu, Juru bicara Ikhwanul Muslimin Mona al Qazzaz menuduh
militer dan pihak oposisi “membunuh demokrasi terbesar di Timur Tengah.”
“Militer yang ikut campur, dan pihak oposisi yang gagal untuk menang
pemilu datang dari bagian belakang tank,” katanya bulan lalu.
Meskipun AS berusaha memposisikan diri sebagai pihak yang netral
namun sulit dibantah Amerikalah sutradara utama dibalik kudeta Mesir.
Adapun militer sekedar aktor yang tidak bisa melakukan apa-apa tanpa
restu Amerika. Mengingat ketergantungan yang luar bisa militer Mesir
dengan Amerika selama ini. [RZ/AF/HTI/VM]
Posting Komentar untuk "Kenapa AS Enggan Menyebut Penggulingan Mursi Kudeta Militer?"