Rusia Menentang Intervensi Militer ke Suriah
Rusia memperingatkan bahwa intervensi militer ke Suriah akan membawa konsekuensi yang sangat serius bagi kawasan.
Peringatan itu muncul dari Moskow setelah
Amerika Serikat dan sekutunya mempertimbangkan serangan ke Suriah untuk menanggapi serangan pasukan pemerintah Suriah atas kelompok pemberontak pekan lalu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri
Rusia, Alezander Lukashevich, meminta masyarakat
internasional memperlihatkan kehati-hatian dalam krisis di Suriah dan
mematuhi hukum internasional.
"Upaya-upaya di luar mekanisme Dewan Keamanan,
akan kembali menciptakan dalih yang dibuat-buat, yang tidak berdasar,
untuk intervensi militer di kawasan yang penuh dengan penderitaan baru
di Suriah dan konsekuensi bencana bagi negara-negara di Timur Tengah dan
Afrika Utara," tegasnya dalam pernyatannya.
Sementara itu Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Gennady Gatilov, mengatakan bekerja dalam parameter politik untuk jalan ke luar bagi krisis Suriah akan amat berguna.
Di London, juru bicara Perdana Menteri Inggris, David Cameron, mengatakan Inggris sedang menyusun rencana pilihan dan setiap tanggapan akan proporsional.
David Cameron sudah memperpendek masa liburannya dan kembali ke London untuk membahas krisis Suriah.
'Bukti' senjata kimia
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, menyatakan bahwa 'tidak bisa dibantah' bukti-bukti penggunaan senjata kimia dalam serangan Rabu (21/08) yang menewaskan ratusan orang.
Baik pemerintah Suriah maupun kelompok pemberontak saling menuduh dalam serangan tersebut.
Lembaga sosial Medecins Sans Frontieres
mengatakan tiga rumah sakit yang mereka dukung di Damaskus merawat
sekitar 3.600 dengan gejala neurotoksin setelah serangan dan 355 di
antara pasien meninggal.
Tim penyidik PBB hari ini, Selasa 27 Agustus,
direncanakan akan kembali melakukan pemeriksaan pada hari kedua di
kawasan pinggiran ibukota Damaskus.
Dalam pemeriksaan Senin kemarin, salah satu kendaraaan yang digunakan penyidik ditembak beberapa kali oleh penembak gelap di kawasan penyangga yang terletak di antara wilayah yang dikuasai pemerintah dan kelompok pemberontak.
Konflik di Suriah yang sudah berlangsung lebih
dari dua tahun telah memporakporandakan negara itu dengan korban jiwa
menurut PBB
sudah melebihi 100.000 orang dan lebih dari satu juta orang mengungsi.[BBC]
Posting Komentar untuk "Rusia Menentang Intervensi Militer ke Suriah"