Diterjang Banjir Bandang Badai Salju, Kondisi Pengungsi Suriah Semakin Menyedihkan
Para pengungsi Suriah yang tinggal di 
kamp Zaatari, kamp terbesar bagi pengungsi Suriah di Yordania, 
mengeluhkan buruknya infrastruktur di perkemahan. Kamp pengungsi itu 
baru saja dilanda banjir bandang dan badai salju.
“Situasi ini tak tertahankan. Cuaca sangat dingin dan banyak dari 
tenda kami dilanda banjir karena hujan deras,” keluh Abu Yehya, seorang 
pengungsi Suriah pada Xinhua, Kamis (12/12/2013). Yehya berasal dari 
Homs dan datang ke kamp itu dua tahun lalu.
“Kami perlu layanan yang lebih baik. Cuaca sangat dingin dan kita 
tidak memiliki layanan yang cukup,” kata Yehya, yang meminta agar nama 
aslinya tidak dipublikasikan. Menurutnya, saat ini jalanan di Kampa 
Zaatari penuh lumpur karena hujan deras.
Sementara Abu Saleem, pengungsi Suriah lainnya yang tinggal di Kamp 
Zaatari bersama denga delapan anggota keluarganya, mengeluhkan kurangnya
 pemanas bagi tenda-tenda pengungsi.
“Saya tinggal di caravan. Ini lebih baik daripada tenda. Tapi, dengan
 angin kencang dan hujan deras, situasi kami sangat sulit. Kami 
kedinginan sepanjang hari,” lanjutnya.
Para pejabat di kamp meremehkan klaim para pengungsi Suriah ini. Para
 pejabat mengatakan, laporan rinci akan diterbitkan pada pekan depan 
yang mencakup semua insiden yang dilaporkan di kamp karena kondisi 
cuaca.
“Kami khawatir, karena sangat dingin di wilayah Bekaa, kami sangat 
khawatir akan para pengungsi yang tinggal di tenda-tenda darurat, karena
 banyak tenda yang sangat di bawah standar,” demikian pernyataan badan 
urusan pengungsi PBB, UNHCR seperti dilansir Press TV, Jumat 
(13/12/2013).
Cuaca dingin tersebut juga bisa mengakibatkan menyebarnya penyakit 
pernapasan di kalangan pengungsi Suriah yang bernaung di Turki, Yordania
 dan Libanon.
Menurut PBB, lebih dari dua juta pengungsi Suriah tinggal di 
negara-negara tetangga. Setidaknya separuh di antara mereka adalah 
anak-anak.
Suriah telah dilanda pergolakan sejak Maret 2011 silam. Menurut PBB, 
lebih dari 100 ribu orang telah tewas selama konflik berkepanjangan itu.
Kelompok hak asasi manusia, Amnesty International, mengecam Uni Eropa karena tanggapan yang buruk atas krisis pengungsi Suriah.
Dalam laporannya Jumat (13/12), AI mengatakan para pemimpin Uni Eropa
 melakukan ‘terlalu kecil’ untuk para pengungsi yang berada di posisi 
paling lemah dalam konflik di negara tersebut.
Menurut mereka, Uni Eropa hanya menawarkan tempat bagi 12.340 
pengungsi untuk tahun depan, tak sampai setengah dari 30.000 yang 
diharapkan.
Kondisi menyedihan pengungsi Suriah merupakan buah dari perlakuan 
kejam Bashar Assad terhadap rakyatnya sendiri. Diperkirakan lebih dari 
100 ribu rakyat Suriah telah terbunuh akibat kekejaman Assad ini.
Kondisi ini diperparah dengan tiadanya kepedulian dari 
penguasa-penguasa negeri Islam terutama di Timur Tengah untuk 
meyelamatkan rakyat Suriah. Terbukti, ketiadaan Khilafah Islam telah 
membuat Islam kehilangan pemimpin yang melindungi umat Islam. [hti/visimuslim.com]
 

Posting Komentar untuk "Diterjang Banjir Bandang Badai Salju, Kondisi Pengungsi Suriah Semakin Menyedihkan"