Mesir, Iran dan Turki … Poros Boneka Amerika!
Sumber-sumber diplomatik mengungkap tentang tren strategi Amerika di 
 Timur Tengah, termasuk dukungan dari Presiden Amerika Barack Obama  
terhadap perspektif koalisi masa depan antara Mesir, Iran dan Turki,  
dalam pembicaraannya dengan para pemimpin entitas Yahudi, selama  
kunjungannya baru-baru ini pada mereka. Obama menilai aliansi yang  
diharapkan ini sebagai “masa depan Timur Tengah”.
Sumber-sumber tersebut  mengatakan bahwa Obama menyampaikan pada 
Netanyahu, dimana  negara-negara ini akan menciptakan stabilitas di 
kawasan Timur Tengah,  sehingga entitas yahudi wajib mendukungnya, 
bahkan mendesaknya untuk  berdamai dengan Turki, dan mendukung semua 
upaya Turki untuk campur  tangan dalam proses negosiasi. Sumber-sumber 
tersebut juga mengatakan  bahwa Obama “mengecilkan kekhawatiran mengenai
 aksi protes besar-besaran  terhadap rezim Islam, Presiden Muhammad 
Mursi di Mesir, yang akan  menerima kiriman pertama dari sejumlah jet 
tempur multi-peran F-16  terbaru dari Amerika Serikat pada tahun 2013.” (ad-udstur, 30/3/2013).
Hari demi hari, semakin terungkap aib di balik simbol di Mesir,  
seperti yang telah terungkap sebelumnya di Turki, dan sebelum lagi di  
Iran. Dimana ketiga rezim ini mengusung Islam sebagai sebagai simbolnya.
  Sementara itu, mereka bersujud pada musuh utama umat, Amerika, untuk  
memuluskan kepentingan mereka dan mencapai tujuan strategisnya, terutama
  untuk mencapai “stabilitas”, dan sebaliknya mereka menyia-nyiakan  
semangat pembebasan yang mengalir dalam darah umat untuk melawan  
dominasi Amerika, dan mengabaikan ruh jihad umat untuk mencabut entitas 
 Yahudi hingga akar-akarnya.
Berita ini lebih menguatkan keyakinan bahwa rezim Mesir—yang  
mengusung simbol Islam—ini tidak ingin keluar sedikit pun dari  
ketergantungan pada Amerika, setelah presiden berjenggot menduduki tahta
  Fir’aun, dan setelah Amerika merancang tren strateginya di Timur 
Tengah  dengan mengandalkannya, seperti di masa lalu yang mengandalkan 
pada  pembaptisan Mubarak.
Berita tersebut mengungkap kepuasan Amerika terhadap masa depan  
Presiden Mesir yang baru dalam bayang-bayang berbagai aksi protes,  
dimana Amerika dapat mengendalikan para antek sekulernya dari mereka  
yang secara terbuka menyatakan kesekulerannya, ketika Amerika telah  
memutuskan sesuatu. Juga, menegaskan kepuasan Amerika terhadap Presiden 
 Mesir yang akan menerima kiriman pertama dari sejumlah jet tempur  
multifungsi F-16 terbaru. Ingat, Amerika tidak akan melakukannya jika  
ada ancaman, meski jangka panjang dengan sampainya senjata-senjata itu  
kepada mereka yang bisa berbalik memusuhinya, bahkan hal itu akan  
membuka jalan untuk bersekutu dengan para antek veteran di Turki dan  
Iran, dimana bau busuk mereka sebagai antek semakin menusuk hidung.
Dan kebusukan aib di belakang simbol itu semakin telanjang, ketika  
Amerika menyeru entitas Yahudi untuk menggunakan Turki (yang mengusung  
simbol Islam) guna mengaktifkan pendekatan negosiasi, seperti sebelumnya
  telah dilakukan komunikasi antara Yahudi dan rezim Hafidz al-Assad di 
 Suriah. Koalisi dan kesepakatan ini juga mengungkapkan peran rezim 
Mesir  dan kesediaan untuk bersekutu dengan orang-orang yang untuk  
melegitimasi pendudukan Yahudi; ia juga setuju dengan pengawasannya  
terhadap Perjanjian Gencatan Senjata jangka panjang dengan Yahudi; dan  
janji untuk  memperbaharui kesepakatan memalukan di Camp David; serta  
terus melakukan penghancuran terowongan yang tidak mampu dilakukan oleh 
 rezim Mesir sebelumnya.
Puncak dari terungkapnya aib dari aliansi Amerika (di bawah simbol  
Islam) ini adalah untuk mengatasi “ancaman” bagi kaum kafir Barat yang  
segera akan terjadi di Suriah. Sebab, Barat begitu ketakutan terhadap  
kebangkitan umat dalam sebuah sistem Islam yang akan mengakhiri hegemoni
  Amerika, dan akan mengobarkan semangat perang melawan entitas 
penjahat,  Yahudi. Sumber: pal-tahrir.info, 31/03/2013. [htipress/syabab/visimuslim.com]
 

Posting Komentar untuk "Mesir, Iran dan Turki … Poros Boneka Amerika!"