Bukan Golput, Tapi Demokrasi yang Beri Peluang Kafir Berkuasa
Yang membuat orang kafir menguasai kaum Muslimin, menurut Ketua DPP
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Rokhmat S Labib bukan karena umat Islam
golput.
“Tetapi sistem demokrasi yang diterapkan di negeri ini yang
memberikan kesempatan kepada orang kafir berkuasa. Inilah yang ditentang
Hizbut Tahrir,” tegasnya pada mediaumat.com (6/4) di Jakarta.
Selain itu, jelas Rokhmat, Hizbut Tahrir tidak hanya menjelaskan
hukum mengangkat seorang pemimpin tapi juga menegaskan untuk
meninggalkan demokrasi, sebab demokrasi memberikan kesempatan orang
kafir berkuasa.
“Jika demokrasi kita campakkan maka itu menutup ruang bagi orang kafir mana pun untuk berkuasa,” terangnya.
Ia menambahkan memilih pemimpin tidak hanya sekedar orang Islam atau
partai Islam, tapi yang patut ditegaskan adalah dia juga harus
menerapkan sistem Islam.
“Memilih pemimpin tidak hanya sekedar memilih orang Islam, namun juga
harus memilih pemimpin yang menjalankan sistem Islam. Kalau kita
memilih orang Islam tapi untuk menjalankan sistem kufur? Ini jelas
keharamannya,” tegasnya.
Maka dari itu, tegas Rokhmat, jika sudah dijelaskan hukumnya maka
tidak usah lagi dikorek-korek dimana lagi letak kemaslahatannya.
“Kita harus tunduk pada hukum syara, jangan sok tahu jika
tidak begitu harus begini, jika tidak begini maka begitu. Kita sudah
tahu hukumnya maka kita harus tunduk,” terangnya.
Rokhmat mengajak untuk ikut berjuang memperjuangkan khilafah. “Kita
harus ikut memperjuangkan khilafah, caranya bagaimana? Ikut bergabung
dengan kelompok yang memperjuangkan khilafah , Hizbut Tahrir,” ajaknya. [mediaumat.com, 7/4/2014]
Posting Komentar untuk "Bukan Golput, Tapi Demokrasi yang Beri Peluang Kafir Berkuasa"