Negara Zionis Israel Mendeportasi Secara Paksa Imigran Dari Afrika
Seperti yang diberitakan oleh Aljazeera (10/9/2014) bahwa terdapat laporan dari Human Right Watch (HRW) yang menuduh Israel telah menggunakan kebijakan yang
melanggar hukum yang memaksa untuk mendeportasi hampir 7.000 pencari
suaka dari Afrika, yang merupakan keturunan Yahudi.
Pihak berwenang Israel telah menerapkan kebijakan yang
“melanggar hukum” untuk memaksa hampir 7.000 pencari suaka dari Afrika
untuk meninggalkan Israel, sehingga menempatkan mereka pada risiko
dipenjara dan disiksa setelah kembali ke negara asal mereka, menurut
laporan terbaru Human Rights Watch, HRW.
Laporan itu, yang dikeluarkan pada hari Selasa, menemukan
setidaknya 6.400 pencari suaka asal Sudan, dan 367 lainnya asal Eritrea,
meninggalkan Israel untuk kembali ke negara asal mereka pada akhir
Juni. Sebagai tempat bagi sekitar 50.000 pencari suaka asal Afrika,
Israel hanya mengakui dua orang asal Eritrea dan satu orang asal Sudan.
Bendera Israel |
“Kami telah mendokumentasikan bagaimana beberapa orang asal
Sudan ditahan, diinterogasi, disiksa, dimasukkan ke dalam sel isolasi
dan didakwa dengan tuduhan pengkhianatan karena mengunjungi Israel,
sementara orang asal Eritrea mendapat penyiksaan oleh pejabat yang
menganggap menghindari dinas militer nasional tidak terbatas sebagai
pengkhianatan terhadap negara,” Gerry Simpson, seorang peneliti senior
HRW pengungsi, mengatakan kepada Al Jazeera.
Saat berbicara kepada HRW, seorang pria berusia 32 tahun
dari Darfur dikirim kembali dari Israel ke ibukota Sudan Khartoum pada
bulan Februari 2014 “Saya tahu bahwa [Israel] akan menahan saya selama
waktu yang tidak terbatas dan itu adalah bentuk penjara mental dan
fisik, “katanya, sambil menjelaskan alasannya untuk meninggalkan
negaranya.
Pria itu berkata ia ditahan selama delapan minggu di
penjara Kober, termasuk 20 hari di sel isolasi, dan didakwa dengan
pengkhianatan karena telah berada di Israel, merupakan kejahatan di
bawah hukum Sudan. Pihak berwenang membebaskannya setelah keluarganya
menjual tanah untuk membayar uang jaminan sebesar $ 40.000 katanya.
“Mereka menyita paspor saya dan melarang saya dari perjalanan selama
lima tahun.”
Mutasim Ali adalah salah satu pencari suaka asal Afrika yang saat ini berada di Holot, yang dapat menampung hingga 3.300 orang.
Sebagai seorang pemimpin komunitas Sudan di Israel dan
Direktur Pusat Pembangunan Pengungsi Afrika (ARDC), Ali dipindahkan ke
Holot beberapa bulan setelah puluhan ribu pencari suaka asal Afrika
berbaris di Israel sambil menuntut hak yang lebih besar dan mengakhiri
penahanan tanpa batas waktu.
Para pencari suaka yang ditahan di Holot harus check-in
tiga kali dalam satu hari. Mereka dilarang bekerja di luar fasilitas,
dan dikunci di malam hari. Pada akhir Juni, sedikitnya 1.000 pencari
suaka Afrika meninggalkan pusat pengungsi Holot dan berbaris menuju
perbatasan Israel dengan Mesir. Mereka mendirikan kamp protes dan
menuntut diakhirinya penahanan, tetapi dengan cepat mereka diusir oleh
polisi Israel dan kembali ke penjara. [Al Jazeera, 10/9/2014]
Posting Komentar untuk "Negara Zionis Israel Mendeportasi Secara Paksa Imigran Dari Afrika"