Aliansi Hindu-Budha Internasional Mengancam Muslim Sri Lanka-Myanmar

Budha Radikal

Nampaknya, apa yang dilakukan oleh Biksu Dalai Lama yang menyerukan kepada kelompok-kelompok ekstrimis Budha Myanmar dan Sri Lanka akan berbuah sia-sia. Pasalnya, pemimpin kelompok radikal Budha Sri Lanka (Bodu Bala Sena), Galagodaththe Gnanasara mengatakan bahwa ia dan kelompoknya telah siap untuk membentuk aliansi sekutu internasional.

“Telah tiba saatnya untuk membuat sekutu internasional.” Katanya di sebuah konvensi yang diadakan di Kolombo bulan lalu. Tamu kehormatan yang hadir dalam acara itu adalah Ashin Wirathu, seorang Budha radikal yang fotonya dimuat majalah Time yang berjudul “Wajah Teroris Budha” edisi 1 Juli.

Rakyat sipil yang terdiri dari Muslim dan Kristen sudah berupaya mengajukan penolakan kepada pemerintah atas kedatangan Ashin Wirathu karena khawatir bertambahnya kekerasan terhadap Muslim. Namun, tuntutan ini diabaikan. Pemerintah Sri Lanka lewat perdana menterinya, Mahinda Rajapaksa tetap memberikan visa kepada Wirathu untuk masuk ke negaranya.

Pada pekan lalu, Gnanasara mengklaim bahwa dirinya sedang mengadakan diskusi tingkat tinggi dengan sayap kanan kelompok Hindu India, Rashtriya Swayam Sevak untuk membentuk “Zona Damai Hindu-Budha” di Asia Selatan. Seorang juru bicara Rashtriya, Ram Madhav, segera membantah adanya diskusi tersebut.

Anehnya, Madhav yang saat ini menjabat sebagai sekretaris umum Partai Pemerintah India bharatiya Janata, telah menulis komentar yang menunjukkan simpati kepada Bodu Bala Sena dan kelompoknya Wirathu, 969 di Myanmar di akun Facebook dan Twitter-nya.

Hal ini sebagai pertanda bahwa ekstrimis yang terdiri dari Hindu dan Budha terus berupaya menguatkan aliansinya dalam ranah internasional. Perijinan yang diberikan oleh pemerintah Sri Lanka terhadap teroris Budha, Ashin Wirathu mengesankan bahwa pemerintahnya mendukung gerakan terorisme atas nama Islamophobia.

Begitu juga dengan Presiden Myanmar, Thein Sein dan Perdana Menteri India, Narendra Modi serta beberapa sekutu politik mereka yang secara tidak langsung mengamininya. Oleh karena itu, mereka seharusnya mengutuk aliansi ini sebelum menyebar lebih lanjut. [kiblat/visimuslim.com]

Berbagi :