Para Analis: Zona Penyangga di Sinai, Proyek “Israel” Melalui Tangan Mesir
Dua orang analis politik dari Jalur Gaza menilai langkah Mesir
menciptakan zona penyangga di sepanjang perbatasan Gaza sebagai “proyek
Israel yang bertujuan untuk membersihkan kelompok perlawanan dan
melumpuhkan kemampuan militernya dalam menghadapi agresi Israel” dalam
bentuk agresi apapun di masa mendatang, dan penghapusan “Hamas”
sepenuhnya dari panggung politik.
ilustrasi : Tentara Mesir |
Naji Bathah spesialis urusan Israel mengatakan bahwa proyek yang
tengah dijalankan Mesir dengan memulai pembentukan zona penyangga di
perbatasan dengan Jalur Gaza adalah “perang yang membinasakan, tidak
kenal belas kasih, dan terus dilakukan terhadap kelompok perlawanan
Palestina, dengan dalih menjaga keamanan nasional Mesir”, dan
mengesampingkan arti hubungan antara perbatasan Gaza dan keamanan
nasional Mesir.
Naji menegaskan: “Sebenarnya tidak ada kepentingan apapun bagi Mesir
dalam membangun zona ini. Namun itu adalah kepentingan istimewa bagi
Israel”.
Naji menekankan dalam pernyataannya pada situs “arabi 21”
bahwa “ancaman sebenarnya bagi keamanan nasional Mesir adalah Israel itu
sendiri, kecuali jika doktrin tempur Mesir berubah, yaitu menjadi musuh
bangsa Arab, dan bangsa Arab menjadi musuhnya”.
Pasukan Mesir mulai mengevakuasi perbatasan dengan Jalur Gaza dari
penduduk Mesir, dimana banyak dari mereka yang dipaksa agar meninggalkan
rumah mereka sebagai awal untuk pembentukan zona penyangga.
Naji mengatakan bahwa ada tiga dimensi dari proyek ini, yaitu:
dimensi militer, yang bertujuan “untuk menghentikan semua perlengkapan
militer ke Jalur Gaza, sehingga tetap menjadi jaminan atas penyerahan
Jalur Gaza secara periodik”. Sedang dimensi kedua adalah politik, “sebab
Presiden Mesir Sisi dan rezim politiknya berusaha untuk mewujudkan
tujuan pihak-pihak yang mendukungnya agar mendapatkan legitimasi politik
dari sudut pandangnya”.
Naji menjelaskan bahwa pihak yang memimpin pembangunan zona penyangga
ini adalah “intelijen militer Mesir, dan ini dianggap sebagai
prestasinya di antar intelijen negara-negara di kawasan itu, setelah
dinas keamanan Israel—Shabak, Mossad dan Aman—gagal dalam mencegah
penyelundupan senjata canggih dan modern ke Jalur Gaza, yang sangat
mengancam bagi pendudukan,” dan ini merupakan dimensi terakhir, yakni
dimensi keamanan.
Naji menilai bahwa proyek ini “utamanya tiga dimensi seperti tersebut
di atas yang akan diwujudkan di Jalur Gaza, dalam upaya untuk
menciptakan keamanan melalui poros-pros baru yang lahir di kawasan Timur
Tengah”. Naji menambahkan bahwa Perdana Menteri Israel Netanyahu
mengatakan bahwa ada poros-poros yang mulai terbentu, yaitu “poros
Kairo, Tel Aviv, Riyadh, Amman dan Abu Dhabi”.
Analis spesialis urusan Israel ini menjelaskan bahwa “kita hidup
dalam suasana kontra-revolusi di Mesir yang konsisten dengan
proyek-proyek Israel di kawasan Timur Tengah. Sebenarnya pembentukan
zona penyangga merupakan program tentara Israel, yang telah disetujui
pada tahun 2004, seperti yang diberikan surat kabar Israel, Haaretz, edisi tanggal 27 Oktober 2014”.
Surat kabar Israel itu mengatakan bahwa pendudukan menetapkan zona
penyangga dengan panjang 14 km dan lebar 300 meter, dan membuat saluran
air berasal dari laut yang dalamnya 50 meter dan lebarnya 20 meter, di
sepanjang perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza, hingga penyeberangan
“Kerem Shalom” Israel. Inilah proyek yang sekarang tengah dilaksanakan
di dalam wilayah Mesir.
Sementara itu, analis politik Hatim Abu Ziyadah menjelaskan bahwa
proyek ini adalah “permintaan terpenting Israel. Rencana dari proyek ini
telah diajukan pada rezim Mesir sebelumnya yang dipimpin oleh Husni
Mubarak, namun karena banyaknya hambatan, ia tidak bisa memulai proyek
tersebut”. Hatim mengatakan bahwa “kekalahan pendudukan dalam
perang—yang oleh kelompok perlawanan dinamakan dengan—al-ashfu al-ma’kūl,
daun-daun yang dimakan (ulat), dimana perang ini benar-benar telah
merusak reputasi tentara Israel, dan agar kejadian ini tidak terulang
kembali, harus dilakukan penutupan terhadap semua terowongan. [www.visimuslim.com]
Sumber : islammemo.cc, 29/10/2014).
Posting Komentar untuk "Para Analis: Zona Penyangga di Sinai, Proyek “Israel” Melalui Tangan Mesir"