Polisi Ini Dianiaya Kawan Sejawat Gara-gara Memeluk Islam, Warga Demo Kapolres
Demonstrasi besar-besaran masyarakat Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Maluku, yang berlangsung di depan Markas Polres SBT pada Sabtu (04/10) berakhir dengan ricuh.
Demonstrasi yang diwarnai bentrokan antara warga dan polisi terjadi setelah ratusan warga dan mahasiswa Kota Bula mendatangi Mapolres SBT untuk menemui Kapolres.
Bentrokan antar warga dengan polisi di Kota Bula, Seram Bagian Timur |
Kedatangan mereka untuk menuntut pertanggungjawaban Kapolres SBT atas penganiayaan yang menimpa salah seorang anggota polisi bernama Bripda RN oleh sejumlah seniornya. Bripda RN adalah seorang anggota polisi beragama nasrani, namun kemudian menyatakan syahadat masuk Islam.
Keputusan Bripda RN memeluk Islam rupanya tak disukai oleh sejumlah aparat kepolisian SBT, terutama Wakapolres SBT yang beragama Nasrani. Bripda RN diintimidasi, dipukuli, bahkan kemaluannya yang baru saja dikhitan ditendang hingga berdarah.
Atas kejadian itu, masyarakat yang tersulut emosinya lantas berdemo dan berorasi selama berjam-jam di depan mapolres menuntut keadilan. Karena kecewa, warga lalu memaksa masuk ke dalam kantor tersebut dan terjadilah bentrokan.
Hingga pukul 12.00 Wita pada waktu itu, kondisi di Kota Bula sangat mencekam. Sejumlah jalan diblokade warga dengan ban bekas yang dibakar. Akibat bentrokan tersebut, sejumlah warga dikabarkan terluka parah karena terkena tembakan polisi.[kiblat/visimuslim.com]
Posting Komentar untuk "Polisi Ini Dianiaya Kawan Sejawat Gara-gara Memeluk Islam, Warga Demo Kapolres "