Survei: Seperempat Warga Australia Pandang Negatif Islam
Serangan Islamofobia yang dialami Muslim Australia menjadi cermin dari survei nasional yang dipublikasikan Monash University dan Scanlon Foundation. Survei itu menyebut seperempat dari populasi Australia memiliki pandangan negatif terhadap umat Islam.
"Apa yang kami temukan, pandangan negatif terhadap umat Islam lima kali lebih tinggi ketimbang pandangan negatif terhadap umat Kristen atau Buddha. Sehingga ada cukup masalah signifikan di sana," ungkap Profesor Andrew Markus, Peneliti dari MOnash University seperti dilansir ABC News, Kamis (30/10).
ilustrasi - Mualaf Australia |
Markus mengatakan, dari periode ketegangan yang terjadi belakangan ini pandangan negatif itu semakin menjadi."Mereka (warga Australia) menganggu orang di jalan dan sebagainya. Jadi, apa yang kita dapatkan ini mungkin proporsi yang sangat kecil dari efek pandangan negatif tersebut," ucapnya.
Dari survei yang melibatkan 2.596 orang selama periode Juni-Juli tersebut menyebutkan, individu berusia di atas 65 tahun dan individu berpendidikan yang berusia 11 tahun cenderung tidak toleran terhadap Muslim. Berbeda dengan mereka yang berusia 18-44 tahun. Mereka cenderung toleran.
Survei itu juga menyebut, penduduk muda dari negara bagian Victoria cenderung toleran terhadap umat Islam. Namun, hal itu tidak juga menurunkan angka insiden Islamofobia. "Kami telah melihat ada peningkatan jumlah laporan dari kalangan Muslimah," ungkap Asisten Komisaris, Andrew Crisp.
Secara terpisah, Silma Irham dari Asosiasi Muslimah Australia mengaku tidak terkejut dengan hasil survei tersebut. "Ada begitu banyak informasi negatif tentang Islam baik dari media, dan pemerintah," kata dia.
Menurutnya, hal itu mungkin berubah apabila pemerintah federal mengubah retorita negatif tentang Islam. "Itulah sumber masalah. Komunitas Muslim memang minoritas. Tapi Anda tahu, kami sebagian besar merupakan kelahiran Australia," tegasnya. [ROL/visimuslim.com]
Posting Komentar untuk "Survei: Seperempat Warga Australia Pandang Negatif Islam"