Terpilih Lagi Jadi Ketua PBNU, Ini Profil Said Aqil Siradj

Rais Aam Syuriah PBNU KH. Maruf Amin (kiri) bersama Ketua Umum PBNU terpilih Said Aqil Siradj (tengah) mengangkat tangan saat penutupan Muktamar NU ke-33 di Jombang, Jawa Timur, 6 Agustus 2015. Berdasarkan hasil muktamar tersebut, Said Aqil Siradj terpilih kembali menjadi Ketua PBNU periode 2015-2020 secara aklamasi. ANTARA/Zabur Karuru
KH Said Aqil Siradj kembali memenangi pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pada Muktamar NU ke-33 di Jombang. Proses pemilihan Ketua Umum PBNU periode 2015-2020 ini berlangsung singkat dan tanpa gejolak setelah sebelumnya diwarnai perbedaan pendapat tentang mekanisme pemilihan calon ketua umum.

Sebagaimana dilansir Tempo bahwa sesuai ketentuan, calon ketua umum yang wajib mengantongi minimal 99 suara dari 9 bakal calon tersebut akhirnya mengerucut pada 2 calon, yakni KH Said Aqil Siradj yang memiliki 287 suara dan As'ad Said Ali dengan 107 suara. Kedua nama itu akan diserahkan kepada Rais Aam untuk mendapat persetujuan.

Namun, belum sempat dilakukan pemungutan suara atas kedua calon, As'ad Said Ali tiba-tiba membuat keputusan mengejutkan. Dia menyatakan tidak bersedia dilakukan pemungutan suara lanjutan dan menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada Said Aqil. Atas keputusan tersebut, pimpinan sidang menyatakan Said Aqil sebagai pemenang.

Said Aqil Siradj yang lahir di Cirebon pada 3 Juli, 52 tahun lalu, ini mempunyai latar belakang agama dan pendidikan yang kuat. Ia menghabiskan masa pendidikannya dengan belajar agama Islam. Said menamatkan pendidikan S-1 di Universitas King Abdul Aziz jurusan ushuluddin dan dakwah pada 1982. Kemudian, dia melanjutkan studi di Universitas Umm al-Qura jurusan perbandingan agama, dan lulus pada 1987. Pada 1994, ia berhasil meraih gelar doktor di Umm Al-Qura University jurusan akidah.

Sebelum terpilih kembali menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Said Aqil berprofesi sebagai pendidik. Ia sempat menjadi dosen di Institut Pendidikan Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIQ); dosen Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta; dosen Pascasarjana ST Ibrahim Maqdum, Tuban; dan hingga saat ini masih tercatat sebagai dosen luar biasa Institut Islam Tribakti Lirboyo, Kediri.

Said Aqil juga pernah menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat anggota fraksi yang mewakili NU pada 1999-2004. Kemudian, pada 2010, ia dicalonkan sebagai Ketua Umum PBNU. Pada Muktamar ke-32 NU di Asrama Haji Sudiang itu, Said unggul dengan perolehan 294 suara dari rivalnya, Slamet Effendi Yusuf, yang mendapat 201 suara. [www.visimuslim.com]

Sumber : Tempo, 6 Agustus 2015

Posting Komentar untuk "Terpilih Lagi Jadi Ketua PBNU, Ini Profil Said Aqil Siradj "