Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Serangan Ekonomi Kapitalis Atas Arab Saudi


Ekonomi Kapitalis adalah instrumen Amerika Serikat dan Negara Kapitalis lainnya dalam mengintervensi dan menjajah negara lain. Cara ini adalah model penjajahan gaya baru Amerika ketika Sosialis terbukti koleps dalam perang ekonomi global. 

Secara nyata, istrumen riil perang Ekonomi saat ini adalah harga minyak mentah dunia. Pada saat ini harga mentah minyak dunia mencapat titik terendah sejak tahun 2008, yakni 33 US $ per barel. Pukulan berat pasti dirasakan produsen minyak dunia, atau negara yang mengandalkan income negaranya dari sektor “emas hitam” ini. 

Arab Saudi sebagai produsen minyak mentah dunia jelas terpengaruh. Pada tahun 2015 lalu, Arab Saudi mengalami defisit anggaran sebesar 98 milyar US $, sautu yang tadinya sulit dibayangkan. 

Banyak Ekonom yang mencoba menganalisis anjloknya harga minyak dunia ini. Baik dari sisi penawaran (produksi minyak oleh negara-negara produsen), maupun permintaan negara industri pengguna bahan bakar fosil tersebut. 

Pertanayaannya adalah, siapa yang paling berkepentingan atas harga minyak mentah ini? Jawabannya adalah Amerika Serikat. 

Dalam berbagai cara dan kesempatan Amerika Serikat terlihat jelas berusaha untuk mengontol harga minyak dunia di level yang rendah. Amerika memiliki kepentingan besar atas rendahnya harga minyak untuk mendongkrak pertumbuhan ekonominya yang lesu. Pertembuhan eknomi Amerika berkisar antara 1- 2 % setelah mengalami krisis keuangan beberapa waktu lalu. Dengan harga minyak mentah yang rendah, jelas akan mengefesiensikan biaya produksi industri-industri di Amerika. Sementara ekstrak minyak dari batuan yang ada di AS masih terhitung tinggi biaya produksinya. Sekitar 70 US $ per barel, bandingkan dengan minyak Timur Tengah yang biaya produksinya hanya sekitar 7 US $ per barel. 

Harga minyak yang rendah juga memungkin bagi AS untuk menyimpan minyak secara besar-besaran. Dan saat ini Amerika Serikat memiliki fasilitas penyimpanan minyak mentah yang sangat maksimal. 

Akan tetapi, perkara yang paling penting bagi Amerika dengan rendahnya harga minyak ini adalah memudahkan Amerika --dengan Sistem Ekonomi Kapitalisme-- melakukan penekanan atas kebijakan ekonomi produsen minyak. Metode tetap penekanan Ekonomi Kapitalis bagi suatu negara aga Liberalisasi sesuai dengan arahan Bank Dunia. Poin ini yang menyebabkan perhatian serius negara-negara produsen minyak di Timur Tengah. 

Dan Arab Saudi termasuk yang mulai terperosok pada perangkap Ekonomi Kapitalis ini. Defisit anggaran 98 milyar US $ yang terjadi pada Arab Saudi di tahun lalu, memaksa negara untuk melakukan efesiensi di bawah tekanan kreditur. 

Dalam sebuah wawancara dengan “The Economist” baru-baru ini, Menteri Pertahanan Saudi Arabia, Purtera Mahkota Mohammad bin Salman menyatakan akan melakukan “Revolusi Ta TasSyariyyah” atas kepemilikan di Arab Saudi. 

Dengan defisit anggaran yang ada, maka Privatisasi Model negara ke-3 akan diberilakukan atas perekonomian Arab Saudi dan Negara-negara Teluk. Diantaranya privatiasai aset-aset vital, penerbitan hutang obligasi dengan bunga riba, penjualan pajak milik negara, termasuk aset-aset yang dekat dengan tanah Makkah dan Madinah. 

Demikian pula dengan pajak nilai tambah akan dikenakan kepada masyarakat, selain akan semakin menambah kemiskinan, pajak nilai tambah ini juga bertentangan dengan syari’at Islam. 

Perusahaan minyak terbesar di dunia – Saudi Aramco juga akan melakukan privatisasi dengan IPO (Initial Public Offering), yang pada akhirnya membuka lebar akan kepentingan asing untuk membeli saham dan melakukan hegemoni. 

Para pejabat saudi juga berbicara tentang Privatisasi Pemeliharaan Kesehatan, dan sektor pendidikan, industri persenjataan, dan perusahaan lain yang dikuasai oleh negara. 

Karenanya, pesoalan rendahnya harga minyak ini akan menyebabkan hilangnya kontrol atas aset-aset publik dalam jangka pendek dan jangka panjang. Arab Saudi telah diserang Ekonomi Kapitalis. 

Kaum muslimin...

Walau Arab Saudi dengan Raja Salman adalah sekutu tersayang Amerika di Timur Tengah, orang Kafir itu licik, sistem Kapitalis tidak pernah mengenal mana sekutu dan mana kawan. Kerakusanya adalah sebuah keniscayaan. Karenanya Allah benar-benar melarang kaum muslim untuk menjadikan orang kafir sebagai kawan. Firman Allah.

(ِوَلَنْ يَجْعَلَ اللَّهُ لِلْكَافِرِينَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ سَبِيلًا)

[Surat An-Nisa' 141]

“Dan Allah tidak pernah sekali-kali memberikan idzin atas kaum muslimin jalan bagi orang-orang kafir”

Tidak ada jalan untuk melawan sistem ekonomi Kapitalis ini kecuali dengan sistem ekonomi Islam. Sistem ekonomi Kapitalis telah terbukti gagal. Dan sistem ekonomi Islam yang agung tersebut hanya terealisir dalam wadah Negara Khilafah Islamiyyah ala Minhaj Nubuwah. [Luthfi Hidayat] [VM]

Posting Komentar untuk "Serangan Ekonomi Kapitalis Atas Arab Saudi"

close