Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Melempar Isu Komunisme, Kepentingan Siapa?


Oleh : Soleh Darat 
(Netter dan Praktisi Media)

Di tengah maraknya isu penolakan pada paham KOMUNISME oleh elemen bangsa. 5 parpol Indonesia sudah kerjasama dengan partai komunis Tiongkok. Sebagaimana dilansir media massa online, detik.com pada Jumat 12 September 2014. Lima partai itu adalah Golkar, Gerindra, Demokrat, PDIP, dan PPP. Surya Paloh ketua Partai Nasdem juga turut hadir.

Aneh memang hidup di negeri ini yang penuh intrik yang kian menarik untuk diulik. Ada apa gerangan, politisi sedemikian rupa berbuat jahat pada rakyat. Apakah atas nama demokrasi dan kebebasan mereka menipu rakyat yang sudah tertipu? Atau ada maksud lain untuk semakin melukai hati rakyat yang mayoritas muslim di negeri ini? Karena perlu diingat, pemerintah China berulangkali memperlakukan muslim di Xinjiang seperti binatang pada masa-masa ini. Sungguh naif menjabat tangan pemerintahan China.

Selain itu, beredar di Whatssap terkait jika Jokowi kader PKI. Bahkan chripstory beredar memberikan tanda-tanda Jokowi sebagai kader. Hal itu berlepas dari benar atau tidaknya. Karena ketika data itu dilempar ke publik, tak pernah ada bantahan dari pejabat terkait. Jika memang betul Jokowi kader, turunan, atau bahkan binaan komunis China, kenapa tidak terdeteksi? Dimana BIN atau BAIS saat itu? Apalagi Jokowi didukung oleh Jendral-jendral hebat kader Soeharto seperti Luhut Binsar Panjaitan, Agus Widjojo, dll (Kesemuanya AKABRI 70) dan AM. Hendropriyono, Sutiyoso, dll (AKABARI 68) pada Pilpres 2014. Baru AM. Hendropriyono yang memberi komentar. Dia tak habis pikir dituding menutupi komunisme Jokowi (baca: www.rmolsumsel.com/read/2016/05/14/50833/1/Dituding-Tutupi-Komunisme-Jokowi,-Hendropriyono-Tak-Habis-Pikir). 

Begitu pula tampaknya spektrum arah perpolitikan di Indonesia ditarik kepada titik nadzir kehancuran bangsa Indonesia. Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Penguasa negeri ini tak pernah belajar dari sejarah kehancuran bangsa-bangasa. Sikap eling lan waspada tampak perlu digiatkan kembali di negeri ini yang sudah bodoh dan mati pada politik.

Melempar Isu Komunisme

Tampaknya isu komunisme sengaja dilempar begitu saja, oleh cuap-cuap penguasa yang tak bertanggung jawab. Pihak keamanan dibuat bingung. Penangkapan salah, tidak menangkan juga salah. Isu PKI mulai dari permintaan maaf, pencarian jejak korban tragedi 1965 di beberapa tempat, hingga munculnya simbol dan opini di media sosial tidak bisa lepas dari kepentingan user di belakang Jokowi. Mereka adalah purnawirawan pendukung Jokowi dan cecunguk yang mencari sesuap nasi.

Tujuan dari melempar isu komunisme untuk mengalihkan tiga masalah besar yang sedang dihadapi rezim Jokowi-JK.

1) Mengalihkan perhatian rakyat terhadap sebuah rencana besar untuk merampok dan menjual negara melalui berbagai skema. Baik itu skema infrastruktur, reklamasi, skema kawasan ekonomi khusus, hingga legalisasi money laundry dan pengampuanan perampok negara melalui tax amnesty. Untuk melancarkan skema tersebut, sejumlah kebijakan telah dibuat, di antaranya adalah puluhan paket kebijakan ekonomi yang tak terbukti, dan pembebasan visa kepada sejumlah negara.

2) Mengalihkan perhatian rakyat terhadap kegagalan dan ketidakmampuan rezim Jokowi-JK dalam memimpin negara. Prestorika dan glasnot yang dilancarkan Jokowi saat ini sangat membahayakan keutuhan negara.

3) Upaya rongrongan beberapa kelompok orang agar Jokowi-JK segera turun jabatan, dan pertaubatan politik nasional dari pendukung fanatik Jokowi pada Pilpres 2014. Arus ini semakin kencang, di tengah fakta dan kepongahan kepemimpinannya yang amburadul. Semua anak bangsa yang masih memiliki peduli bangsa merasa bertanggung jawab untuk meluruskan arah ke lebih baik.

Isu komunisme tampak juga dibungkus oleh konglomerasi media massa. Mereka pun memainkan irama yang sama, tapi miskin makna dan kaya pembodohan massa. Isu ini pun diangkat bersamaan kepada kelompok anti-pancasila yang dialamatkan pada umat Islam. Padahal isu anti-pancasila sudah tidak laku dan relevan di tengah kecepatan informasi dan pergaulan manusia yang kian global.

Bisa ditengarai jika konglomerasi media inilah yang menjadikan bos mereka di atas angin untuk membuat isu pesanan penguasa. Mengingat bos media juga duduk dan menjadi sengkuni di lingkaran kekuasaan. Mereka memanfaatkan Jokowi sebagai pion untuk melindungi kepentingan cukong tukang bohong dan taipan penggemplang uang negara.

Rakyat harus sadar, komunis yang dibangkitkan kembali memang bahaya laten. Tapi jangan lupa bahwa kehidupan yang kian memprihatinkan ini juga diakibatkan kapitalisme-liberalis yang bengis. Kehidupan rakyat tidak lagi manusiawi. Bisa jadi kehidupan saat ini hewani, di tengah kerakusan segelintir orang di lingkaran kekuasaan. Karena itu, tak cukup tolak KOMUNISME tapi juga TOLAK KAPITALISME DAN LIBERALISME. Pilihlah aturan manusiawi Pencipta Alam Semesta ini. Saksikanlah! Kehancuran negeri ini tak akan lama lagi, jika tidak segera kembali ke jalan yang benar. [VM]

Posting Komentar untuk "Melempar Isu Komunisme, Kepentingan Siapa?"

close