Kapitalisme-Sekulerisme Menjadikan Ramadhan Ajang Bisnis Semata


Alhamdulillah, sekarang ini kita telah memasuki bulan Ramadhan, bulan yang penuh dengan magfirah dari Allah Swt. Tayangan media pun khususnya televisi berpindah nuansa yang tadinya biasa – biasa saja sekarang menjadi bernuansa religius. Semua tayangan seakan berlomba menayangkan hal hal yang berbau agama. Para artis pun tidak jauh berbeda, mereka seakan terbius dengan nuansa Ramadhan yang salah kaprah. Mendadak menjadi lebih agamis dengan cara berbicara dan cara berpakaian yang mendadak menutup aurat. Dari segi bisnis, banyak sekali yang dijadikan ajang manfaat di bulan yang mulia ini. Inilah nuasa yang kita dapati di setiap tahunnya.

Inilah bukti bahwasanya negeri kita telah menjadi negri dengan budaya sekularisme. Ketika semua disandarkan pada pemisahan agama dengan kehidupan. Mereka mengira segala hukum yang datangnya dari Allah Swt hanya mereka jalankan pada saat bulan Ramadhan saja. Yang akhirnya bukan datang dari ketaatan kita sebagai makhluk Allah tetapi lebih didasarkan pada trend semata.

Sungguh ironi negeri ini, yang notabene mayoritas muslim terbesar di dunia, tetapi menganut dan menerapkan system yang salah. Tidak ingatkah kita , bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang suci dan disana banyak sekali momen – momen yang terjadi bagi kita umat muslim. Begitu banyak perjuangan yang dilakukan oleh pendahulu kita. Dengan air mata, darah, harta dan jiwa raga mereka. Diantaranya perang Badar, perang khandak, yang mana perang tersebut dimenangkan pada saat bulan Ramadhan.dan tak kalah penting dimana khalifah Solahudin Al ayubi mengembalikan tanah Palestina ke tangan umat Islam pun pada bulan Ramadhan.sehingga kaum kafir menjadi gentarterhadap kita sehingga umat Islam menjadi Khoiru Ummah.

Marilah kita kembalikan kejayaan umat Islam di saat bulan suci ini. Kita jadikan bulan Ramadhan sebagai momentum kita membangkitkan umat demi satu tujuan yang mulia, agar Islam menjadi mercusuar . hanya dengan satu cara yaitu penerapan aturan Islam secara kaffah dalam bingkai Daulah Islamiyah menurut metode kenabian. [VM]

Penulis : Kanti Kartini, Tinggal di Sumedang

Posting Komentar untuk "Kapitalisme-Sekulerisme Menjadikan Ramadhan Ajang Bisnis Semata"