Berdiri Melawan Tirani!
Oleh : Umar Syarifudin
(Syabab HTI)
Rezim kapitalis di dunia Barat selalu membangun kebijakan luar negeri mereka berdasarkan kepentingan korporasi (perusahaan). Kebijakan kolonial seperti itu muncul untuk mempertahankan dominasi mereka sendiri di dunia; juga untuk mengeksploitasi dan menjarah negara-negara yang lebih lemah dengan cara-cara ekonomi, politik dan militer. Dukungan Barat kepada para rezim tiran hanyalah salah satu alat dalam kebijakan yang lebih luas yang telah berusia berabad-abad ini.
Pasca 11/9, banyak tekanan kepada kaum muslim pada saat ini, khususnya. Barat dan antek-anteknya menganggap kaum Muslim di seluruh dunia ‘yang konsisten’ mempraktekkan agamanya akan menjadi masalah. Mereka tidak ingin kaum Muslim mempraktekkan ajaran agamanya. Mereka ingin kaum Muslim mempraktekan agamanya dengan cara yang mereka suka. Titik inilah kita sadar, hidup di tempat dimana rencana-rencana pembenaran palsu dirancang, seperti kebohongan bahwa Irak dan negeri-negeri muslim lainnya merupakan ancaman sehingga diluluhlantakkan.
Mereka mencoba untuk membentuk Islam versi Barat: Islam tanpa jihad, umat dan Khilafah. Mereka mencoba untuk memata-matai kaum Muslim sambil mempromosikan Islam gaya barat. Gerakan-gerakan memusuhi umat Islam melalui politisi-politisi dan media makin gencar. Selama bertahun-tahun, para politikus Barat telah melakukan serangan terhadap tuntutan penegakan Khilafah.
Pemerintahan di Barat yang mendukung perang atas Islam, pendudukan di Irak, Suriah, Afghanistan dan Palestina, dan mendukung para penguasa tiran di Dunia Islam tidak diragukan lagi bergegas menyambut racun propaganda untuk mengobarkan petualangan imperialis mereka. Tapi tidak ada seorangpun yang ragu bahwa kebijakan-kebijakan itu hanya akan memberi semangat di Dunia Islam untuk melihat sebuah pemerintahan yang kuat, yang bebas dari cengkraman kolonial untuk menggantikan para penguasa diktator yang lemah di negeri-negeri Islam . Pemerintah diktator yang bersedia melakukan penyerangan ketika diperintahkan melakukannya untuk kepentingan barat, namun hampir tidak terdengar sepatah katapun ketika serangan dilakukan berulang kali atas Islam.
Situasi malapetaka di Suriah berupa pembunuhan, intimidasi, penggusuran dan penghancuran masjid dan rumah-rumah tanpa sedikitpun memandang nilai-nilai moral atau kemanusiaan, adalah tampak jelas terlihat oleh semua orang. Rezim otoriter, melakukan penindasan apa pun demi mempertahankan kekuasaan mereka. Kini akibat penjajahan, para perempuan dan anak-anak Syam mengalami tragedi penderitaan di kamp-kamp pengungsian, tragedi kemiskinan, penghinaan, pelecehan, dan diserang penyakit dan termasuk peningkatan jumlah kelahiran prematur akibat kekurangan gizi dan stres psikologis dan rasa takut yang menghantui karena terpaksa keluar dan menyelamatkan diri dari negaranya sendiri.
Penyokong liberalisme sekuler selalu berargumen bahwa, melalui penghapusan agama dari urusan kehidupan, maka liberalisme dapat melakukan apa yang tidak dapat dilakukan agama: yakni mengharmoniskan masyarakat sehingga masyarakat dengan keyakinan dan perilaku yang berbeda dapat hidup berdampingan. Namun, ilusi bahwa Barat yang Sekular adalah merupakan benteng toleransi, sekarang tampaknya menjadi hal yang ironis.
Siapapun yang memperhatikan situasi Indonesia, maka ia tidak melihatnya kecuali buah langsung dari berlanjutnya sekulerisme dalam mengatur masyarakat, yang memisahkan agama dari kehidupan. Lalu bisakah kita akan menemukan stabilitas di bawah bayangan sekulerisme? Rakyat Indonesia akan menemukan ketenangan apabila mereka diatur dengan hukum Islam. Sebab hukum Islam adalah satu-satunya yang menjamin perlindungan bagi hak-hak kaum Muslim dan non muslim. Padahal Indonesia memiliki potensi ekonomi yang signifikan, memiliki sumber-sumber energi dan jalur-jalur perairan strategis. Indonesia juga memiliki populasi yang besar dan terus tumbuh serta kekuatan militer yang kuat. Indonesia yang kuat menjadi komponen yang mendasar jika disatukan dengan dunia Islam lainnya di bawah Daulah Khilafah Rasyidah untuk berhadapan dengan kekuatan utama di abad ke-21 ini.
Bertolak belakang dengan kapitalisme, Islam menyelesaikan masalah dari sudut pandang apa yang terbaik untuk umat manusia, bukan dari perspektif sempit sebagai solusi dari sistem Kapitalisme. Sistem Islam, ekonomi Islam yang sehat mendistribusikan kekayaan secara efektif di tengah-tengah masyarakat untuk menjamin setiap warga negara dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka dan mengakses kekayaan negeri mereka secara adil serta memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memperoleh kemewahan dan meningkatkan taraf hidup. Semua ini hanya akan terwujud di bawah naungan sistem pemerintahan Khilafah yang mampu mengoptimalkan potensi penuh dari generasi mudanya melalui kebijakan-kebijakan Islam dengan menjadikan mereka sebagai sebuah kekuatan positif bagi masyarakatnya.
Sesungguhnya Khilafah bukanlah monopoli salah satu kumpulan atau kelompok Islam. Khilafah adalah sistem politik Islam yang sama-sama kita harapkan. Sistem tersebut merupakan bentuk kefarduan yang agung, yang telah Allah SWT. tetapkan. kita harus menyatukan suara kita dengan umat Islam yang dengan penuh kekuatan sedang mengarah pada perjuangan penegakan Khilafah di dunia Islam. Tentu, kita tidak akan pernah mendukung penggunaan kekerasan. Seruan kita adalah seruan politik yang berpijak kepada tuntunan Rasulullah saw. ketika melakukan serangan intelektual dan politik demi membangun negara Islam pertama di Madinah.
Nabi Muhammad saw. pada awalnya diabaikan oleh para pimpinan Quraisy pada masanya. Mereka percaya bahwa pesan Islam yang beliau bawa akan layu dan mati dengan sendirinya. Namun, karena mereka melihat kaum tua dan muda, pria dan wanita, budak seperti Bilal ra. dan manusia terhormat seperti Abu Bakar ra. dan Umar bin al-Khaththab ra. memeluk din itu, mereka coba mencegah agar dakwah Islam tidak bisa mencapai suku-suku lainnya. Propaganda lalu mereka luncurkan untuk menodai dakwah Islam, menyerangnya dan memboikot beliau dan para sahabat. Karena Allah SWT membantu Nabi saw. untuk menegakkan agama-Nya, maka demikian juga kaum beriman pada hari ini berharap bahwa seruan untuk Khilafah ini tak terbendung dan pada satu hari akan berdiri kembali. Insya Allah. Kita hanya perlu menyampaikan, memotivasi dan memobilisasi umat untuk mendirikan Khilafah dan kita memohon kepada Allah SWT agar segera memberikan kemenangan ini.
Kami menyeru kaum Muslim untuk meningkatkan aktivitas politik untuk menegakkan Khilafah Rasyidah ini di dunia Islam dan berjuang untuk mencampakkan pengaruh kekuatan imperialis agressor dari tanah-tanah kaum Muslim. Saatnya kita gotong bersama perjuangan Khilafah yang merupakan satu-satunya sistem yang akan menerapkan Islam secara menyeluruh dan tidak bertahap, dan akan mengantarkan umat ini pada tujuan sejati atas keadilan politik, kemakmuran ekonomi, keamanan, dan martabat. Kami mengajak Anda untuk memberikan dukungan Anda kepada Hizbut Tahrir untuk menegakkan Khilafah, di bawah kepemimpinan mujtahid terkemuka, Sheikh Ata Bin Khalil Abu Al-Rashtah. Hizbut Tahrir adalah partai yang menganut konstitusi Islam, dan membawa solusi Islam yang kredibel dan komprehensif untuk seluruh problematika yang menimpa Indonesia dan seluruh dunia Islam saat ini, serta telah siap untuk diimplemetasikan sekarang juga. [VM]
Posting Komentar untuk "Berdiri Melawan Tirani!"