Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kurang Cinta Apa HTI terhadap Negeri Ini ?


Sering kita dengar dari berbagai sumber bahwa dahulu ketika rezim orde baru masih bercokol di negeri ini,kebebasan berserikat dan kebebasan berpendapat dikebiri. Tindakan represif berbentuk pembredelan,pembubaran dan pengekangan atas nama “Anti Pancasila dan Anti NKRI” seolah menjadi ancaman wajib bagi mereka yang kritis dan peduli terhadap masalah negeri ini.

Anti Pancasila seolah menjadi alat untuk membungkam suara suara cinta dari rakyat untuk penguasa. Suara cinta itulah yang berupa kritikan, masukan  Rakyat yang mencintai negeri tentu akan memikirkan dengan keras bagaimana solusi untuk negeri yang kacau karena kesalahan demi kesalahan,maka lahirlah solusi yang berbeda dari solusi pemerintah atau menyentil pemerintahan, bukankah ciri dari cinta adalah peduli ? 

Sudah lupakah kita dengan tragedi Tanjung Priok dan Trisakti ?  Justru mereka ini cinta Pancasila dan cinta NKRI,atas dasar apa keinginan masyarakat untuk menginisiasi perbaikan dianggap sebagai tindakan kebencian yang layak dihinakan dan dinistakan bahkan dibinasakan ? Bukankah itu sangat menyakitkan ?

Lebih menyakitkan ketika rezim saat ini tega mengulang kesalahan masa lalu dengan melegalkan pembubaran pihak pihak yang cinta pada negeri dengan dalih “Anti Pancasila dan Anti NKRI”. Mari melihat secara jujur dan obyektif, Maka kita tidak akan temukan organisasi yang berani menawarkan solusi perubahan yang lebih baik dan gamblang serta terbuka untuk diskusi seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Simaklah tulisan mereka dalam website resminya,adakah pernyataan Anti NKRI & Anti Pancasila ? Lalu,unduh dan baca kitab mereka yang berisi pemikiran mereka secara gratis dari website mereka,bila masih kurang puas maka hadirilah forum forum mereka dan ajaklah berdiskusi. Sepanjang pengamatan penulis,para anggota HTI tidak menutup ruang diskusi kepada siapapun.

Lihatlah aktivitas HTI,kurang cinta apa mereka kepada negeri ini dan Pancasila ? Mereka menolak papua lepas dari Indonesia,mereka menolak kenaikan BBM dan menawarkan solusi sistem ekonomi Islam,mereka menolak LGBT yang merusak bangsa Indonesia,mereka pun menolak Komunis,mereka  dengan lantang menolak lepas tangannya pemerintah di bidang kesehatan !  Lebih dari itu,penulis juga melihat keunikan tersendiri dari mereka,tak hanya mengkritik namun memberikan solusi yang tidak parsial namun menyeluruh. Saya katakan Unik karena mereka menawarkan solusi sistemik sekaligus solusi teknis untuk menyelesaikan permasalahan.

Di sisi lain,ketika ada yang menjual kekayaan SDA negeri ini kepada asing,menistakan agama,setuju LGBT,meliberalkan sektor strategis, liberalisasi sektor pendidikan justru tidak dianggap sebagai tindakan Anti Pancasila dan Anti NKRI. Logiskah ? [VM]

Pengirim : Maulana B Sanjaya (Departemen Luar Negeri BEM STEI Hamfara)

Posting Komentar untuk "Kurang Cinta Apa HTI terhadap Negeri Ini ?"

close