Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Banjir-Longsor Bengkulu: 10 Orang Meninggal, 8 Hilang, 12 Ribu Mengungsi

Foto udara kawasan terdampak banjir di perumahan kawasan Balai kota, Bengkulu, Sabtu (27/4/2019). (ANTARA FOTO/David Muharmansyah)
VisiMuslim - Hujan deras yang mengguyur seluruh wilayah di Bengkulu selama Jumat (26/04/2019) sore hingga Sabtu (27/04/2019) pagi telah menyebabkan bencana banjir dan longsor.

Sungai-sungai meluap dan longsor terjadi di banyak tempat. Bencana banjir dan longsor terjadi di 9 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu.

Yaitu di Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Lebong, Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Selatan, dan Kabupaten Kaur.

Dampak bencana meluas. Data sementara dampak bencana dari kaji cepat yang dilakukan BPBD Provinsi Bengkulu tercatat 10 orang meninggal dunia, 8 orang hilang, 2 orang luka berat, 2 orang luka ringan, 12.000 orang mengungsi, dan 13.000 jiwa terdampak bencana.

“Kerusakan fisik meliputi 184 rumah rusak, 4 unit fasilitas pendidikan, 40 titik infrastruktur rusak (jalan, jembatan, oprit, gorong-gorong) yang tersebar di 9 kabupaten/kota, dan 9 lokasi sarana prasarana perikanan dan kelautan yang tersebar di 5 kabupaten/kota. Data dampak bencana ini dapat bertambah mengingt belum semua lokasi bencana dapat dijangkau,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya, Ahad (28/04/2019) siang.

Saat ini, banjir sebagian sudah surut di beberapa wiayah wilayah. Namun banjir masih banyak menggenangi permukiman di beberapa wilayah. Dampak bencana susulan yang mungkin timbul adalah munculnya penyakit kulit dikarenakan minimnya air bersih, gangguan ISPA, dan lain-lain. Selain itu longsor dan banjir dapat berpotensi kembali terjadi jika curah hujan tinggi.

Penanganan darurat bencana terus dilakukan. Gubernur Bengkulu, Rohodin Mersyah telah memerintahkan seluruh jajaran SKPD di Bengkulu agar mengerahkan potensi yang ada di daerah untuk membantu penanganan darurat bencana.

Gubernur Bengkulu telah melaporkan dampak bencana kepada Kepala BNPB Doni Monardo. BNPB telah mengirimkan Tim Reaksi Cepat untuk mendampingi BPBD dan memberikan bantuan dana siap pakai untuk operasional penanganan darurat.

“Kepala daerah yang daerah mengalami bencana diimbau segara menetapkan status darurat untuk mempercepat penanganan darurat,” ujar Sutopo.

Posko Induk di BPBD Provinsi Bengkulu telah didirikan tepatnya di Ruang Pusdalops dan mendirikan posko pengungsian di 12 titik lokasi.

“Rapat koordinasi terus dilakukan setiap hari. Penyelamatan, pencarian korban dan evakuasi korban dilakukan dengan menggunakan perahu karet. Dapur umum didirikan dan melaksanakan pendistribusian makanan. Pengerahan tenaga aparat Pemda, Polda, TNI/Polri, Lanal, BASARNAS, Tagana, ACT, PKPU, MDMC, mahasiswa, Perkumpulan Organisasi Tionghoa Bengkulu, dan organisasi lainnya,” katanya.

Perbaikan darurat dilakukan, khususnya untuk mengatasi jalur transportasi dan distribusi bantuan. Untuk mengatasi longsor yang menutup badan jalan pemerintah setempat telah melakukan pembersihan material menggunakan alat berat (escavator) sehingga akses jalan dapat dilalui. Untuk jalan dan jembatan yang putus telah dilakukan survei, pendataan, dan pengamanan dengan memasang rambu peringatan di jalan.

Menurut BPNB, kendala yang dihadapi dalam penanganan darurat saat ini adalah sulitnya untuk menjangkau ke lokasi titik-titik banjir dan longsor dikarenakan seluruh akses ke lokasi kejadian terputus total.[vm]

Sumber : hidayatullah

Posting Komentar untuk "Banjir-Longsor Bengkulu: 10 Orang Meninggal, 8 Hilang, 12 Ribu Mengungsi"

close