Unair Berhentikan Mahasiswa Terduga Fetish Jarik
Surabaya, Visi Muslim- Universitas Airlangga (Unair) memutuskan mengeluarkan mahasiswa berinisial G yang menjadi terduga pelaku pelecehan seksual fetish jarik berkedok riset. Keputusan tersebut diambil agar proses hukum yang ditangani kepolisian bisa berjalan tanpa melibatkan pihak universitas.
"Pak Rektor (Unair) memutuskan yang bersangkutan dikeluarkan atau di drop out sejak hari ini. Keputusan itu berharap agar persoalan-persoalan hukum menyangkut yang bersangkutan diharapkan bisa diatasi oleh yang berwenang," ujar Ketua Pusat Informasi dan Humas Unair Suko Widodo, Rabu (5/8).
Suko menegaskan telah melakukan pelacakan berdasarkan laporan-laporan help center yang dibentuk Unair. Pihak kampus juga telah meminta keterangan dari keluarga yang bersangkutan secara daring. Pihak keluarga menyampaikan sepenuhnya kepada universitas terkait nasib G.
"Keluarga sudah menyatakan permintaan maaf pada hari Senin yang lalu dan menyerahkan sepenuhnya keputusan itu kepada Universitas Airlangga," ujar Suko.
Suko menegaskan, yang bersangkutan melanggar kode etik. Berdasarkan data yang dikumpulkan perilaku yang bersangkutan tidak mencerminkan sikap mahasiswa Unair sebagaimana mestinya. "Maka Unair mengambil tindakan itu dan selanjutnya yang bersangkutan tidak punya sangkut paut dengan universitas," kata Suko.
Suko mendorong mahasiswa atau siapapun yang merasa menjadi korban, segara melaporkan ke kepolisian. Selanjutnya, Suko menyerahkan proses hukum terhadap kepolisian.
"Kalau kami di wilayah etik di dalam universitas. Kalau kasus hukumnya urusannya menjadi urusan pihak kepolisian," kata dia.
Kasus ini mencuat di media sosial Twitter, setelah akun @m_fikris menulis thread terkait dugaan pelecehan seksual fetish jarik berkedok riset oleh mahasiswa Unair berinisial G. Ia mengaku menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan pria bernama Gilang. Akun Twitter tersebut membagikan cerita tersebut karena tidak ingin ada korban lain. [] Rol
Posting Komentar untuk "Unair Berhentikan Mahasiswa Terduga Fetish Jarik"