HR5 Makin Populer, Jokowi Mati Gaya



Jakarta, Visi Muslim-  Kepulangan imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab berdampak pada kondisi politik populis di Indonesia. Habib Rizieq makin dinilai memiliki pengaruh politik dari sudut pandang agama di Indonesia.

Demikian disampaikan pengamat politik Burhanuddin Muhtadi dalam diskusi virtual yang diselenggarakan Forum Jurnalis Politik (FJP) dengan tajuk ‘Habib Rizieq Pulang: Bagaimana Nasib Politik Populisme di Indonesia?’, Minggu (15/11).

Ia mengatakan, ada sentimen terhadap bias populisme Islam di Indonesia. Sehingga sejumlah aktor politik bahkan Presiden Joko Widodo seakan mati gaya dengan pulangnya Habib Rizieq.

“Ada situasi krusial kultural yang dirasakan para politisi. Ketika mereka bersikap keras terhadap Habib Rizieq Shihab, mereka akan berhadapan dengan voting block yang besar, yang seolah-olah dikesankan mendukung aspirasi Islamis seperti yang disuarakan (Habib) Rizieq Shihab,” ucap Burhanuddin yang oleh banyak kalangan dikenal sebagai salah satu konsultan politik Jokowi. Sebab itu tidak aneh jika dalam menjelaskan data tren politik sejak tahun 2010 silam, dia bilang muncul gerakan 212 yang dianggap sebagian akademisi sebagai puncak radikalisme dan intoleransi.

“Dalam survei yang kami kita lakukan bulan April 2016, enam bulan sebelum 212, tren sebelum 212 justru menunjukkan bahwa intoleransi sudah menurun. Setelah 212, yang terjadi intoleransi meningkat kembali,” bebernya.[] Eramuslim

Posting Komentar untuk "HR5 Makin Populer, Jokowi Mati Gaya"