HR5 Tegaskan Siap Jihad Di Sabilillah Apabila….
Jakarta, Visi Muslim- Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab sebut kemungkinan perubahan pola perjuangan. Dari awalnya hanya berupa revolusi akhlak, bisa berubah menjadi jihad fi sabilillah.
Hal tersebut akan terjadi apabila apabila kezaliman tidak berhenti padahal ajakan perdamaian sudah digaungkan. Menurutnya, revolusi akhlak merupakan cerminan dari tindakan Nabi Muhammad SAW. Berupa dialog, perdamaian, dan rekonsiliasi kepada musuh. Namun demikian, perang akan menjadi alternatif terakhir ketika semua upaya damai menemui jalan buntu.
Pernyataan tersebut disampaikan Habib Rizieq saat berceramah di acara Maulid Nabi Muhammad SAW sebagaimana dikutip dari Front TV, Minggu (15/11/2020).
“Kalau mereka mau bicara revolusi berdasarkan ajaran nabi, ajaran Islam, Alquran dan sunnah, enggak boleh menutup pintu dialog, menutup pintu perdamainan, mmenutup pintu rekonsiliasi,” ujar Habib Rizieq sebagaimana dikutip dari Okezone.com.
Habib Rizieq bercerita, pada saat itu Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat ingin berperang. Namun Rasulullah menawarkan dialog terlebih dahulu kepada musuhnya untuk memeluk agama Islam. Jika musuh menyetujui maka pertumpahan darah tidak perlu terjadi. Inilah cerminan akhlak Rasulullah.
“Jangankan revolusi, perang aja nabi enggak pernah melupakan akhlak, lihat perang nabi, nabi mengajarkan para sahabat manakala dua pasukan sudah bertemu di medan tempur, antara pasukan Islam dan kafir, maka panglima pasukan Islam wajib menawarkan Islam terlebih dahulu kepada para musuh,” jelas dia.
“Kalau mereka terima, cukup enggak boleh lanjut perang, jadi nabi dalam tiap medan tempur menawarkan dulu kenapa kita musti perang, kenapa kita tidak sama-sama beriman kepada Allah, kenapa kita tidak menjaga perdamaian, ini ajaran nabi saudara,” imbuhnya.
Akan tetapi, Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat tidak akan pernah mundur sejengkal pun dari Medan laga apabila ajakan perdamaian dan rekonsiliasi tidak diindahkan musuh dan mereka menghendaki pertempuran.
“Kalau nabi sudah dialog, menawarkan perdamaian, tapi musuh enggak mau damai, tetap berkeras perang, nabi dan sahabat sejengkal pun tidak akan pernah mundur,” tegas Habib Rizieq.
Habib Rizieq menjelaskan, Revolusi akhlak mendasarkan tindakannya seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW. Revolusi yang diusungnya ini menawarkan perdamaian, dialog, penyelesaian persoalan bangsa tanpa pertumpahan darah.
Akan tetapi, revolusi akhlak bisa berubah menjadi jihad fi sabilillah bila ajakan perdamaian ditolak dan terus menerus menindas rakyat serta mengkriminalisasi ulama.
“Begitu juga revolusi ahlak kita, tawarkan perdamaian, tawarkan dialog, tawarkan selesaikan persoalan bangsa tanpa pertumpahan darah, setuju, tapi kalau mereka tak mau, terus menerus berbuat zalim, terus menerus menindas rakyat, terus menerus merusak bangsa negara, terus menerus mengkriminalisasi ulama, terus menerus ingin pertumpahan darah, maka apa boleh buat dari revolusi akhlak bisa berubah menjadi jihad fi sabilillah. Takbir,” urainya.
“Siap jihad? Siap jihad? Takbir. Kalau kami tawarkan dialog, berarti kami gak mau perang, kalau tawarkan rekonsiliasi, berarti kami tak ingin pertumpahan darah, tapi ingat tidak ada kata damai dengan kezaliman. Haram kita berdamai dengan kezaliman,” pungkas Habib Rizieq.[okezone/idtoday]
Posting Komentar untuk "HR5 Tegaskan Siap Jihad Di Sabilillah Apabila…."