Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Polisi Jerman Memborgol Seorang Wanita Muslimah hanya Karena Tidak Memakai Masker



Wuppertal, Visi Muslim- Sebuah rekaman yang menunjukkan seorang petugas polisi Jerman di kota Barat memborgol seorang muslimah yang mengenakan jilbab di depan balitanya dan menelungkupkannya diatas tanah karena tidak mengenakan masker memicu kekhawatiran baru atas kebrutalan polisi yang berprilaku kasar terhadap minoritas dan berkembangnya Islamofobia, Jumat, (25/12/2020).

Menurut rekaman yang diambil oleh saksi mata di kota Wuppertal, ada tujuh petugas polisi di luar gedung yang mencegat wanita tersebut setelah ia mengunjungi dokter gigi. Video tersebut menunjukkan dua petugas polisi memborgol wanita muslimah itu di depan balita, dan menelungkupkannya di tanah dan menekan tubuhnya saat dia berteriak minta tolong.

Sesaat itu juga polisi mencoba menghentikan para warga untuk merekam, seseorang berkata: "Anda tidak berhak menghentikan saya merekam video ini. Telepon ini milik saya. Saya bisa memberikan nomor pengacaraku.”

Video tersebut juga menunjukkan seorang anggota staf dari kantor dokter gigi yang menyaksikan adegan tersebut yang mengatakan bahwa apa yang dilakukan polisi adalah kejahatan. Para netizen juga banyak yang berkomentar terkait video tersebut, hal itu memperjelas pertentangan mereka terhadap kejadian itu, setelah memborgol muslimah tersebut polisi kemudian melepas borgol wanita itu dan melepaskannya dan pergi seolah tidak ada yang terjadi.

Menurut informasi, wanita yang terlihat diborgol dalam video tersebut lahir di Jerman dan masuk Islam. Ia sangat kaget dengan kejadian tersebut, dia juga akan mengajukan pengaduan pidana terhadap polisi.

Jerman telah menyaksikan meningkatnya rasisme dan Islamofobia dalam beberapa tahun terakhir, yang dipicu oleh propaganda kelompok neo-Nazi dan partai oposisi sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD). Jerman adalah rumah bagi 81 juta orang dan populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Prancis.

Negara ini telah mencatat kejahatan Islamofobia secara terpisah sejak 2017. Jumlah total kasus pada 2019 belum diumumkan secara resmi. Pada 2018 terdapat 910 kasus, termasuk 48 serangan terhadap masjid, sedikit lebih rendah dari tahun 2017 dengan 1.095 kasus kejahatan. Lebih dari 90% di antaranya dikaitkan dengan kejahatan bermotif politik oleh sayap kanan. Pada 2017 pihak berwenang melaporkan 56 serangan Islamofobia dengan total 38 cedera. Pada 2018, ada 74 pelanggaran dengan total 52 cedera - termasuk dua percobaan pembunuhan.

Hampir setiap hari sepanjang tahun 2019, sebuah masjid, lembaga Muslim atau perwakilan agama di Jerman menjadi sasaran serangan anti-Muslim, dalam sebuah penyelidikan serangan tersebut dilakukan oleh Partai Kiri Jerman. [] Gesang



Posting Komentar untuk "Polisi Jerman Memborgol Seorang Wanita Muslimah hanya Karena Tidak Memakai Masker"

close