Biasanya Pedas Kritik, Tumben Ucapan Amien Rais Bikin Adem Jokowi

Jakarta, Visi Muslim-  Bursa calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis mulai ramai ditebak-tebak. Eks Ketua MPR Amien Rais ikut-ikutan menyampaikan prediksinya. Amien yang biasanya garang dan pedas mengkritik Presiden Jokowi, kini pendapatnya lebih adem. Prediksi Amien soal calon Kapolri, harus bikin nyaman Jokowi.

Amien tidak basa-basi mengutarakan prediksinya soal calon Kapolri. Dia menyebut nama Komjen Listyo Sigit Prabowo, jenderal bintang 3 yang sekarang menjabat sebagai Kabareskrim Mabes Polri.

"Saya yakin yang akan dipilih Pak Jokowi itu Kabareskrim sekarang, yaitu Pak Komjen Listyo Sigit Prabowo," ujar Amien dalam video berjudul ‘Siapa Kapolri Baru?’ yang tayang di akun YouTube, Amien Rais official, Rabu (30/12).

Eks Ketua Umum PP Muhammadiyah ini tidak asal jeplak soal prediksinya itu, tapi ada dasarnya. Kata dia, Listyo dekat dengan Jokowi. Listyo pernah jadi Kapolres Solo saat Jokowi masih menjabat Wali Kota. Ditambah lagi, Listyo merupakan mantan ajudan Presiden Jokowi pada 2014.

“Ini logika saya sebagai pengamat, bahwa ini yang paling nyaman, yang paling aman, paling cocok dengan Pak Jokowi,” tutur Amien dalam video berdurasi 1 menit 13 detik itu.

Namun, di balik prediksinya itu, pendiri Partai Ummat ini masih sempat berkata nyinyir. “Kalau saya keliru, alhamdulillah malahan, dan saya yakin ini yang dipilih. DPR tinggal sami’na wa atho’na,” pungkas eks Ketum PAN ini.

Pakar hukum Kepolisian Universitas Bhayangkara Jakarta Edi Hasibuan mengungkapkan, calon Kapolri yang akan diajukan memang harus memiliki chemistry atau kecocokan dengan Presiden Jokowi.

Ini faktor yang paling dominan selain pertimbangan jenjang karier dan kepangkatan yang jadi syarat formil calon Tribrata 1.

“Dengan chemistry itu, calon Kapolri akan mampu mewujudkan visi-misi Presiden. Jadi sejalan,” ujar Edi kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Tapi tak cuma harus membuat Presiden nyaman. Calon Kapolri juga harus mampu membuat masyarakat nyaman. Salah satu caranya, dengan komunikasi publik yang menyejukkan. Bukan dengan komunikasi yang garang sehingga menakut-nakuti masyarakat.

“Pimpinan Polri harus membuat masyarakat sejuk dengan pernyataan-pernyataan yang humanis,” pesan Edi.

Eks anggota Kompolnas itu memprediksi, Presiden sudah mengantongi satu nama calon pengganti Jenderal Idham Azis. Dalam beberapa hari mendatang, bisa jadi nama itu sudah disetorkan ke DPR.

Terpisah, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, Presiden Jokowi sudah mempertimbangkan beberapa nama calon Kapolri.

“Tinggal menunggu waktu. Siapanya pasti sudah ada,” ujar Moeldoko di kantornya, kemarin.

Siapa yang dipilih Jokowi, eks panglima TNI itu tak mau membocorkannya. “Kebetulan tidak di kantong saya,” elaknya.

Begitu pun saat saat ditanya kapan Jokowi akan mengirimkan calon Kapolri itu ke DPR, Moeldoko tidak bisa menjawab. “Tanya Sekjen sana,” jawabnya sambil tertawa.

Sementara, Ketua Komisi III DPR, Herman Herry menegaskan, hingga kini belum ada Surat Presiden (Surpres) terkait calon Kapolri. Karena itu, dia tidak bisa menjawab siapa nama yang diajukan Presiden sebagai pengganti Jenderal Idham Azis. “Belum,” jawab Herman, kemarin.

Politisi PDIP ini menegaskan, calon Kapolri adalah hak prerogatif Presiden. DPR hanya bertugas melakukan uji kepatutan dan kelayakan. “Yang paling cocok tentu tergantung pilihan Presiden. Siapa yang diusulkan itu adalah hak prerogatif beliau,” tegasnya.

“Siapa yang dipilih presiden, itu yang kami proses fit and proper test,” tandas Herman.

Di dunia maya, prediksi yang disampaikan Amien soal calon Kapolri itu disikapi beragam. “Gampang koq menebak kenapa Amien Rais statement seperti ini, justru dia memaksa pak @jokowi Untuk tidak memilih Sigit Listyo karena isu SARA, buktinya dia senang katanya kalau tak memilih Pak Sigit,” kata akun @Tonwart2.

“Kalau benar, itu hak kepala negara, mengapa anda nyinyir aja bisanya mbah,” sambung akun @AniSuyanti2. “Kalau memang benar, kasihan pak Listyonya nanti bisa batal gara-gara ditebak Amien Rais,” ledek akun @kicau_sunyi. [] Rakyat Merdeka/WartaEkonomi

Berbagi :