Muda, Kaya, dan Bertakwa ala Islam

Ilustrasi



Oleh: Ismawati


Bang Haji pernah berkata "masa muda masa yang berapi-api". Usia muda memang semangat mengarungi hidup kian bergejolak. Beberapa pemuda jika ditanya cita-cita, kebanyakan dari mereka ingin sukses. Faktanya, sukses yang dimaksud adalah kaya raya, punya rumah, mobil, kerja mapan, demi membahagiakan keluarga. Tidak salah memang, yang salah jika jalan meraih kekayaan tersebut adalah jalan yang tak sesuai syariat. 

Terlebih, saat ini banyak penawaran agar bisa kaya secara instan. Cepat kaya bisa dibilang, sampai akhirnya bisa menyandang status "Crazy rich". Sebuah status yang dialamatkan kepada orang-orang super kaya dengan gaya hidup serba mewah. Siapa, sih, yang tidak tergiur?

Salah satu sosok pemuda yang sukses, influencer kaya raya dan namanya sedang disebut-sebut di media masa, yakni Indra Kenz sedang menjadi sorotan. Lantaran, kekayaannya diperoleh dari investasi bodong aplikasi Binomo. Pada 24 Februari 2022, polisi menetapkan Indra Kenz sebagai tersangka. Polisi menjerat Indra Kenz dengan berbagai pasal dari Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dengan ancaman 20 tahun hukuman penjara (Kompas.com, 3/3/2022).

Binomo adalah salah satu platform trading online yang menyediakan berbagai pilihan aset untuk perdagangan. Cara kerjanya sederhana. Setelah melakukan deposit maka kita bisa memilih berbagai aset yang tersedia yang bisa trading. Belakangan, Binomo dikatakan lebih mirip dengan judi online. Keuntungan yang dijanjikan pun cukup menggiurkan, yakni sebesar 80-85% dari nilai atau dana buka perdagangan yang dipilih. 

Sebagai seorang pemuda, melihat tawaran ini jiwa sukses dengan kaya instan kian menggelora. Terlebih, tidak butuh kerja fisik yang berat untuk mendapatkan keuntungan lewat Binomo. Meskipun, pada akhirnya kerugian yang ditawarkan pun cukup menyesakkan dada. Ratusan hingga milyaran rupiah bisa melayang dari investasi ini. 

Pemuda Tanpa Iman

Sungguh sangat disayangkan, jiwa dapat rusak karena harta. Akal dapat hilang arah karena mengejar nikmat dunia. Seperti itulah gambaran pemuda tanpa iman. Halal dan haram tak menjadi standar perbuatan. Agama hanya dibahas di masjid, katanya. Sementara aktivitas kehidupan diserahkan kepada manusia dalam berbuat. Maraknya investasi bodong dapat merusak mental generasi, mudah tergiur menjadi Crazy Rich, dan kaya secara instan. 

Apalagi dalam sistem hari ini, negara tak punya perisai untuk membendung bisnis-bisnis ribawi yang mudah meracuni masyarakat. Pasalnya, sistem ekonomi bukanlah berasal dari Islam, tapi sistem ekonomi kapitalis. Maka, sejatinya tak cukup negara hanya memberikan sanksi sementara pintu celah ekonomi ribawi terbuka lebar. 

Belajar dari Pemuda Islam

Abdurrahman bin Auf adalah sahabat Nabi Muhammad Saw. yang terkenal kaya raya, bisa dibilang milyarder atau triliuner. Sosok triliuner Mekkah tersebut rupanya gemar bersedekah di jalan Allah Swt. Dikisahkan bahwa, ia banyak menginfaqkan hartanya kepada fakir miskin, istri-istri Nabi, dan untuk keperluan militer kaum Muslim. Abdurrahman juga mewasiatkan 1.000 ekor kuda dan 50 ribu dinar untuk perjuangan di jalan Allah. Sementara 400 dinar emas disumbangkan bagi orang yang terlibat Perang Badar. Hal ini semata-mata karena keimanannya kepada Allah SWT. 

Darimana kekayaan Abdurrahman bin Auf? Dalam sejarahnya ketika Beliau hijrah ke Madinah dengan meninggalkan hartanya. Sehingga beliau dipersaudarakan dengan orang terkaya di Mekkah, Saad bin Rabbi. Saad bin Rabi justru menawarkan setengah kekayaannya kepada Beliau. Namun, Beliau malah minta ditunjukkan dimana letak pasar tempat masyarakat Yastrib melakukan transaksi jual beli. Hingga pada akhirnya Abdurrahman menjadi salah satu orang terkaya di Madinah. 

Masya Allah, salah satu contoh teladan seorang pemuda yang memilih jalan kaya dengan jalan yang diridai Allah. Pemuda yang senantiasa menghiasi dirinya dengan takwa. Memperoleh hartanya dari jalan mulia, dan membelanjakan hartanya untuk jalan mulia pula. 

Ingatlah, bahwa setiap aktivitas kita kelak akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Sang Pencipta. Termasuk pula harta, dari mana kita memperoleh dan ke mana dibelanjakannya. Rasulullah Saw. bersabda : “Tidak bergeser kaki seorang hamba pada hari Kiamat sampai ia ditanya tentang empat hal … tentang hartanya dari mana ia dapatkan dan untuk apa ia belanjakan.” (HR. Tirmidzi no.2417, di-shahih-kan al-Albani dalam Shahih at-Targhib no. 3592).

Maka, jadilah pemuda yang mulia karena Islam. Pemuda yang kuat keimanannya dan tak tergiur bisnis haram untuk kaya secara instan. Pemuda yang juga senantiasa berjuang menegakkan syariat Islam agar sistem ekonomi dibangun berasaskan Islam, bukan asas ribawi. Sebab, negaralah yang memiliki peran besar menutup celah bisnis ribawi. Dengan menerapkan syariat Islam sebagai satu-satunya sistem hukum untuk kehidupan manusia. Segera ambil bagian dalam perjuangan! 


Wallahua'lam bishowab. 

Posting Komentar untuk "Muda, Kaya, dan Bertakwa ala Islam"