Refly Harun soroti kasus SARA Ruhut Sitompul hingga Edy Mulyadi: Terus terang saja, saya sedih
Jakarta, Visi Muslim- Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun soroti masalah yang kini tengah hangat diberitakan yaitu soal Ruhut Sitompul yang mengunggah foto Anies Baswedan mengenakan pakaian adat suku Dani, Papua.
Refly Harun menilai, hukum di Indonesia saat ini berpihak kepada golongan yang dekat dengan kekuasaan.
Melihat hal tersebut, Refly Harun mengulas kembali kasus ujaran kebencian yang pernah menimpa Edy Mulyadi. Edy Mulyadi pernah menyatakan Kalimantan sebagai tempat ‘Jin Buang Anak’.
“Kalau yang tidak bagian kekuasaan seperti Edy cepat ya. Padahal pernyataan Edy menurut saya pernyataan yang biasa-biasa saja,” kata Refly Harun.
Menurutnya, ucapan Edy Mulyadi hanyalah sebuah kritik terhadap pemerintahan dengan menggunakan bahasa yang ringan, dan digunakan sehari-hari oleh masyarakat Jakarta untuk menggambarkan tempat yang jauh.
Refly Harun juga sedikit menyinggung kasus Habib Bahar bin Smith dan Ferdinand Hutahaean.
“Kalau pakai kebiasaan, ya langsung ditangkap dan ditahan. Tapi sekali lagi, apakah begitu penegakan hukum ya?” tutur Refly Harun di kanal YouTubenya pada Kamis, 12 Mei 2022.
Refly mengaku sedih, atas penegakan hukum di Indonesia saat ini yang mudah sekali mengadili seseorang.
“Saya sedih, terus terang saja. Kok tiba-tiba orang berpikir bagaimana orang ditangkap dan ditahan,” ungkap pria yang juga pengamat politik itu.
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun soroti masalah yang kini tengah hangat diberitakan yaitu soal Ruhut Sitompul yang mengunggah foto Anies Baswedan mengenakan pakaian adat suku Dani, Papua.
Refly Harun menilai, hukum di Indonesia saat ini berpihak kepada golongan yang dekat dengan kekuasaan.
Melihat hal tersebut, Refly Harun mengulas kembali kasus ujaran kebencian yang pernah menimpa Edy Mulyadi. Edy Mulyadi pernah menyatakan Kalimantan sebagai tempat ‘Jin Buang Anak’.
“Kalau yang tidak bagian kekuasaan seperti Edy cepat ya. Padahal pernyataan Edy menurut saya pernyataan yang biasa-biasa saja,” kata Refly Harun.
Menurutnya, ucapan Edy Mulyadi hanyalah sebuah kritik terhadap pemerintahan dengan menggunakan bahasa yang ringan, dan digunakan sehari-hari oleh masyarakat Jakarta untuk menggambarkan tempat yang jauh.
Refly Harun juga sedikit menyinggung kasus Habib Bahar bin Smith dan Ferdinand Hutahaean.
“Kalau pakai kebiasaan, ya langsung ditangkap dan ditahan. Tapi sekali lagi, apakah begitu penegakan hukum ya?” tutur Refly Harun di kanal YouTubenya pada Kamis, 12 Mei 2022.
Refly mengaku sedih, atas penegakan hukum di Indonesia saat ini yang mudah sekali mengadili seseorang.
“Saya sedih, terus terang saja. Kok tiba-tiba orang berpikir bagaimana orang ditangkap dan ditahan,” ungkap pria yang juga pengamat politik itu.
Dengan beberapa kasus yang telah disoroti, Refly pun mengimbau agar siapapun bisa menahan diri agar tidak berbuat rasis.
Pasalnya, Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA) merupakan suatu pemberian yang tidak bisa diubah. Sudah sepatutnya hal tersebut tidak untuk dipermasalahkan.
“Tidak usah dipermasalahkan lagi, yang kita permasalahan akal sehat pikiran kita, tindakan kita. Dan itu jangan dikaitkan dengan hal yang sifatnya SARA,” tegasnya.
Sebelumnya, Ruhut Sitompul dilaporkan ke pihak kepolisian terkait unggahan foto Anies Baswedan mengenakan baju adat suku Dani.
Ruhut Sitompul dilaporkan oleh Panglima Patriot Revolusi (Kopatrev) Petrodes Mega MS Keliduan, karena dinilai menimbulkan kebencian berdasarkan SARA.
Secara rinci, Ruhut Sitompul dilaporkan dengan tuduhan pelanggaran atas Pasal 28 ayat (2) jo Pasal 45A ayat (2) UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan UU RI Nomor 11 Tahun 2008 Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). [Hops]
Posting Komentar untuk "Refly Harun soroti kasus SARA Ruhut Sitompul hingga Edy Mulyadi: Terus terang saja, saya sedih"