Lenyapnya Entitas Yahudi Merupakan Keputusan Militer yang Diabaikan Para Penguasa

Hamas fired a rocket from the Gaza Strip towards Israel on Sunday (8/10/2023). (AP/FATIMA SHBAIR)

Operasi “Badai Al-Aqsa” pada hari Sabtu (7/10) di selatan Tanah Suci (Palestina) tidak menyisakan keraguan bahwa Palestina yang masih diduduki hingga saat ini hanyalah sebuah keputusan politik untuk melestarikan entitas Yahudi, serta keputusan para rezim untuk tidak bergerak karena kurangnya kemauan dan kepatuhan mereka sebagai antek. Rezim-rezim itulah yang selalu memelihara dan membenarkan keputusannya dengan ilusi besar tentang kelemahan umat Islam dan kekuatan musuhnya, padahal umat tidak lemah, dan yang lemah hanyalah mereka para rezim boneka, begitu juga musuh yang lemah dan pengecut itu menjadi terlihat kuat karena keberadaan mereka, para rezim antek dan boneka ini.

Mengenai realitas entitas pengecut ini, maka gambaran kejadian hari Sabtu (7/10) sudah sangat cukup. Mereka yang menggambarkan entitas ini sebagai salah satu badan intelijen paling kuat di dunia, dan tentaranya tidak dapat dikalahkan, sungguh mereka ini benar-benar telah mengalami kegagalan intelijen dan keamanan. Lihatlah para mujahid memasuki pemukiman seolah-olah tidak ada tentara di sana, senjata mereka tuli dan tank mereka tidak bersuara, di mana semua menegaskan bahwa entitas ini telah jatuh dari segi keamanan, militer dan moral, tidak memiliki pengetahuan mendalam tentang perang, dan hanya memiliki daya tembak yang tidak ada habisnya. Pada hari Sabtu (7/10), Netanyahu meminta dana dari Biden untuk Iron Dome-nya, yang kosong dan tidak membuahkan hasil. Perang mereka dipicu oleh teknologi dan uang, tetapi tanpa keinginan nyata untuk berperang dan tidak ada doktrin yang membuatnya berani, kerugian manusia mereka yang tidak tertahankan, dan semangat mereka berada pada titik terendah, karena mereka bukan penduduk negeri ini, sehingga mereka tidak memperoleh kehidupan yang lebih mewah dibandingkan di negara asal mereka, dan mereka tidak akan tinggal di sana selamanya, meski mereka adalah orang-orang yang paling bersemangat dalam hidup, oleh karena itu melarikan diri adalah kebiasaan mereka dalam setiap kejadian, bahkan kekacauan pada entitas ini dan mudahnya entitas ini dikalahkan selama pertempuran besar akan mengejutkan banyak orang, sehingga banyak yang akan terkejut dan mungkin menyesali penderitaan berkepanjangan yang diakibatkannya, padahal begitu mudahnya meruntuhkan dan melenyapkan entitas ini.

Adapun kekuatan umat, maka tidak perlu dibicarakan panjang lebar, cukup diringkas dari apa yang dilakukan oleh beberapa ratus orang kemarin, ada yang mengatakan seribu, meski beberapa laporan menyatakan bahwa jumlah mereka yang menyerbu sekitar 250 mujahid, namun kreatif dalam cara, serta unggul dalam keimanan dan keberanian. Sehingga mereka mampu mengejutkan pasukan musuh yang konon tak terkalahkan, serta membingungkan mereka hingga titik kelumpuhan selama beberapa jam. Lalu apa yang akan terjadi ketika umat yang sangat besar dalam hal jumlah, uang, dan sumber daya manusia, tentu mampu mengepung entitas Yahudi dari segala sisi, bersama dengan rakyat Palestina, dan di dalamnya ada tentara yang menunggu untuk bergerak, singa-singat yang siap menerkam, serta jutaan orang yang bisa mendidih, bahkan mendidih dengan cepat?!

Kekalahan yang dialami entitas ini bukanlah hal yang baru. Kekalahan ini terulang di setiap konfrontasi, meski kecil atau parsial, dengan kaum Muslim, namun kekalahan tersebut cukup untuk menilai kemampuan mereka untuk bertahan hidup, dan kerentanan mereka terhadap disintegrasi yang cepat. Sesungguhnya mereka ini adalah sekelompok orang yang terpecah-belah yang dikira bahwa mereka semua bersatu padahal hati mereka tercerai-berai.

Sebaliknya, banyak terjadi peristiwa-peristiwa kepahlawanan di tengah umat Islam, meski parsial atau pertempuran yang dilakukan oleh faksi, namun dilakukan dengan luar biasa. Rakyat Afghanistan melawan negara adidaya dan memaksa mereka untuk mundur. Perlawanan Irak berhasil mengalahkan pendudukan Amerika. Wilayah Karabakh lebih dari tiga puluh tahun berada di bawah pendudukan Armenia, dan rakyat Azerbaijan membebaskannya hanya dalam beberapa jam saja. Pada bulan Oktober 1973, serta pada hari Sabtu 7 Oktober 2023, para pahlawan mengejutkan entitas Yahudi dengan kejutan yang mencengangkan dan menakutkan mereka. Hal ini jelas menunjukkan bahwa jika umat berperang, semua dilakukan dengan sangat mengesankan, bahkan dilakukan diluar standar umum dan sulit diperhitungkan, serta mampu melampaui perbatasan kecuali yang dibatasi oleh rezim-rezim  konspirasi.

Jadi, masalahnya sekarang bukan pada kekuatan kita dan kekuatan mereka, namun standar tolok ukurnya yang terdistorsi. Kekuatan mereka adalah ilusi bahwa rezim-rezim boneka itu sangat ingin eksis, dan kelemahan kita adalah ilusi dan kebohongan yang juga disukai oleh rezim-rezim boneka. Peristiwa tersebut juga menguatkan perbandingan antara rakyat Palestina yang tidak bersenjata dengan tentara entitas Yahudi, di mana mereka telah menghilangkan umat, pasukannya, dan kekuatannya dari berbagai perhitungan dan bahkan dari sejumlah persepsi juga. Akibatnya, mereka menarik diri dari pertempuran dengan senjata terkuat dan peralatan terhebatnya.

Salah satu hal paling berbahaya yang menakutkan rezim-rezim yang ada di negara-negara Muslim adalah peristiwa-peristiwa dan sikap-sikap heroik yang menggemparkan dunia, yang mengembalikan vitalitas umat, dan membangkitkan rasa bangga, persatuan, dan harapan akan dekatnya pembebasan, yang dibarengi dengan kesadaran masyarakat bahwa para penguasa mereka adalah penghalang terbesar. Akibatnya, rezim-rezim tersebut tidak melihat apa pun selain keretakan dan kehancuran entitas mereka, seperti halnya entitas Yahudi yang diselimuti keretakan oleh semua itu, sehingga Anda melihat mereka setiap kali berusaha untuk menghindari kasus-kasus ini, lalu mendorongnya ke dalam koridor kekuasaan politik dan mengelilinginya dengan berbagai konspirasi, serta menarasikan hasil-hasilnya dengan klaim-klaim murahan dalam kerangka rencana yang sudah disiapkan dan proyek-proyek internasional untuk mengubah setiap kemenangan menjadi kekalahan sebanyak yang mereka bisa, dan untuk memblokir segala upaya umat untuk mendapatkan hasil dari perjuangannya.

Peluang untuk pembebasan Tanah Suci (Palestina) sudah ada, mudah dan dekat, dengan pertolongan Allah Swt., sehingga kemenangan itu sudah begitu dekat, namun semua itu masih memerlukan penyesuaian kembali konsep-konsep pemahaman umat, dengan menolak paham kebangsaan dan nasionalisme, serta menghilangkan perbatasan dan sekat-sekat dari pikiran umat sehingga otomatis semua itu hilang dari bumi. Juga membangun kesadaran umat bahwa alat untuk membebaskan dari semua pendudukan adalah kekuatan dan pasukannya yang selama ini dikebiri dan dijauhkan dari terlibat dalam pertempuran. Kini saatnya telah tiba bagi mereka untuk terlibat langsung. Kami mengatakan pertempuran, bukan perang, karena batas dari entitas mengerikan ini adalah pertempuran besar dan tidak lebih. Entitas ini tidak dapat bertahan dengan kekuatannya sendiri, melainkan dengan tali sikap pengabaian yang disediakan oleh para penguasa. Ingatlah bahwa entitas ini adalah entitas pengecut, yang tidak mampu menanggung kerugian jiwa, karena setiap kerugian jiwa akan ditanggung oleh orang-orang di belakangnya.

Oleh karena itu, merupakan kewajiban umat untuk merawat keberanian dan semangat jihad barisan depan dan pasukan tempurnya, untuk membekali para pahlawannya di kanan dan tentaranya di kiri, dan untuk bergerak membangun kepahlawanan putra-putranya dengan kepahlawanan baru. Kami secara khusus mengingatkan para pemilik kekuatan dan pengaruh yang ada di tengah-tengah umat, bahwa sudah saatnya bagi mereka untuk memutus rantai pengikat dan mematahkan belenggu. Sehingga Allah Swt. akan melihat dari mereka apa yang diridhai-Nya tentang mereka, dan manusia akan menyaksikan hari pelarian besar, bukan hanya pelarian para pengecut dalam entitas Yahudi, tapi juga pelarian para loyalis mereka, yaitu para penguasa pengecut dan rezim boneka, serta mereka akan menyaksikan hari kemenangan besar, dan shalat di Masjid Al-Aqsa yang telah dibebaskan. Bagi Allah Swt. amatlah mudah untuk mewujudkan semuanya.

﴿إِن يَنصُرْكُمُ اللهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ وَإِن يَخْذُلْكُمْ فَمَن ذَا الَّذِي يَنصُرُكُم مِّن بَعْدِهِ وَعَلَى اللهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ﴾

“Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal.” (TQS. Ali Imran [3] : 160). [] Prof. Yusuf Abuzir – Tanah Suci Palestina

Sumber: www.alraiah.net, 11/10/2023.

Posting Komentar untuk "Lenyapnya Entitas Yahudi Merupakan Keputusan Militer yang Diabaikan Para Penguasa"