Serangan Udara "Israel" di Suriah: Ketegangan Kawasan Meningkat

 



Sejak konflik di Suriah meletus lebih dari satu dekade lalu, ketegangan di kawasan terus membara. Berbagai pihak terlibat dalam perang yang tidak hanya melibatkan aktor domestik, tetapi juga kekuatan asing dengan kepentingan masing-masing. Dalam situasi yang belum menunjukkan tanda-tanda perdamaian, serangan terbaru dari "Israel" kembali memperburuk keadaan.

Pada Selasa (18/3), pesawat tempur "Israel" melancarkan serangan udara yang menargetkan posisi militer di Provinsi Homs, Suriah. Serangan ini menghantam benteng pertahanan tentara Suriah yang berada di desa-desa Shinshar dan Shamsin, yang terletak di sebelah selatan Kota Homs.

Sumber keamanan yang dikutip oleh Reuters menyatakan bahwa hingga saat ini, militer "Israel" belum memberikan pernyataan resmi mengenai serangan tersebut. Namun, dalam berbagai kesempatan sebelumnya, "Israel" mengklaim bahwa serangannya ditujukan untuk menghancurkan fasilitas militer dan gudang penyimpanan senjata di wilayah Suriah.

Laporan yang sama menyebutkan bahwa "Israel" telah secara intensif melakukan serangan udara di Suriah, terutama sejak kejatuhan rezim Bashar al-Assad. Selain serangan udara, pasukan "Israel" juga dilaporkan telah berpindah ke zona demiliterisasi yang seharusnya berada di bawah pengawasan PBB di dalam wilayah Suriah.

Di hari yang berbeda, serangan lain terjadi di Provinsi Daraa pada Senin (17/3). Serangan tersebut mengakibatkan tiga warga sipil tewas dan melukai sedikitnya 19 orang lainnya. Insiden ini semakin memperburuk situasi kemanusiaan di Suriah yang telah lama dilanda konflik.

Arab Saudi dengan tegas mengutuk serangan yang dilakukan oleh "Israel". Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Saudi, Riyadh mengecam tindakan tersebut sebagai pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan prinsip-prinsip hak asasi manusia.

Menurut Saudi, serangan udara yang terus berulang ini tidak hanya melanggar kesepakatan internasional, tetapi juga mengancam stabilitas kawasan. Riyadh menegaskan bahwa tindakan "Israel" dapat memperburuk ketegangan dan berpotensi memicu eskalasi lebih lanjut.

Sebagai respons terhadap serangan tersebut, Saudi menyerukan kepada komunitas internasional untuk mengambil sikap tegas dalam menghadapi agresi "Israel". Riyadh juga meminta Dewan Keamanan PBB untuk segera mengambil langkah konkret guna menghentikan serangan yang terus berlangsung di wilayah Suriah.

Selain itu, Saudi mendesak adanya mekanisme pertanggungjawaban internasional bagi pelanggaran yang dilakukan oleh "Israel". Riyadh juga menegaskan solidaritasnya terhadap rakyat dan pemerintah Suriah dalam menghadapi serangan ini.

Berdasarkan laporan dari Anadolu Agency, serangan "Israel" di Suriah bukanlah hal baru. Sejak menduduki sebagian besar wilayah Dataran Tinggi Golan pada tahun 1967, "Israel" terus menggunakan momentum instabilitas di Suriah untuk memperluas pengaruhnya di kawasan tersebut.

Serangan udara yang dilakukan oleh "Israel" telah menyebabkan kehancuran yang signifikan. Ratusan pangkalan militer, fasilitas persenjataan, serta infrastruktur strategis milik tentara Suriah dilaporkan telah menjadi sasaran serangan.

Di sisi lain, situasi di kawasan Timur Tengah semakin memanas. Eskalasi serangan udara ini meningkatkan kekhawatiran bahwa konflik di Suriah dapat meluas dan melibatkan lebih banyak aktor, baik regional maupun internasional.

Ketegangan antara "Israel" dan Suriah telah berlangsung selama puluhan tahun, dan serangan terbaru ini hanya menambah daftar panjang konfrontasi antara kedua negara. Sementara Suriah menghadapi tantangan besar dalam menjaga kedaulatan wilayahnya, "Israel" tampaknya terus memperkuat posisinya di kawasan.

Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda bahwa agresi "Israel" terhadap Suriah akan mereda. Dengan dinamika politik dan militer yang terus berubah, masa depan hubungan kedua negara masih dipenuhi dengan ketidakpastian.

Dunia internasional kini menghadapi tantangan besar dalam merespons konflik ini. Jika tidak ada tindakan tegas dari PBB maupun negara-negara besar lainnya, kemungkinan besar serangan udara semacam ini akan terus terjadi, memperpanjang derita rakyat Suriah yang telah lama hidup di bawah bayang-bayang perang. [] G3s

Posting Komentar untuk "Serangan Udara "Israel" di Suriah: Ketegangan Kawasan Meningkat"