Balapan Harga Jelang BBM Naik
Hampir semua komoditas pertanian mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. Kaget dan heran. Itulah yang dirasakan masyarakat saat harga jengkol
menembus angka Rp 60 ribu/kg. Komoditas yang selama ini tak pernah
diperhitungkan dalam perdagangan produk pertanian menjadi salah satu isu
nasional.
Jika melihat perkembangan harga beberapa komoditas,
khusus pangan, maka bukan hanya jengkol yang melambung tinggi. Beberapa
komoditas sudah terlebih dahulu merangkak naik. Sebut saja, daging sapi
yang sejak tahun lalu tak bergeming dari angka Rp 80 ribu/kg.
Begitu juga harga komoditas pertanian lainnya, seperti bawang putih,
bawang merah, daging ayam broiler cenderung naik. Data Ditjen
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Kementrian Pertanian, tren
kenaikan harga beberapa komoditas pertanian sudah berlangsung sejak
tahun lalu.
Misalnya, harga beras kualitas medium. Harga
rata-rata pada April 2013 dibandingkan dengan April 2012 di kabupaten
sentra produksi dan kota besar meningkat masing-masing sebesar 1,45
persen dan 6,44 persen. Harga beras medium di sentra produksi kini
mencapai Rp 6.900/kg, sedangkan di kota-kota besar Rp 7.800/kg.
Pada periode yang sama, komoditas jagung juga mengalami peningkatan, di
sentra produksi sebesar 8,23 persen atau menjadi Rp 2.500/kg dan dan di
kota besar 19,26 persen atau Rp 4.800/kg. Begitu juga terjadi pada
kedelai, di sentra produksi naik sebesar 25,79 persen menjadi Rp
6.400/kg dan di kota besar naik 27,01 persen menjadi Rp 8.300/kg.
Lebih fantastis lagi adalah kenaikan harga bawang. Jika dibandingkan
year to year antara tahun 2012 dengan 2013, maka kenaikannya lebih dari
100 persen. Untuk bawang merah, kenaikan harga di sentra produksi
mencapai 344,60 persen atau menjadi Rp 29.000/kg dan di kota besar naik
270,25 persen atau menjadi Rp 36.000/kg.
Kenaikan harga bawang
putih juga tak berbeda jauh, meski lonjakannya tak sehebat ‘saudara
tirinya’ yakni bawang merah. Dibandingkan April 2012, harga bawang putih
per April lalu di grosir naik mencapai 122,68 persen dan di tingkat
eceran 94,07 persen atau masing-masing menjadi Rp 22.400/kg dan Rp
25.000/kg. Harga bawang putih saat ini sudah lebih baik ketimbang Maret
lalu yang sempat menembus angka Rp 35 ribu/kg.
Dipicu Produksi dan Kenaikan BBM
Kenaikan harga beberapa komoditas pangan memang bukan hanya karena
faktor produksi, tapi juga dipicu dari rencana pemerintah menaikkan
harga bahan bakar minyak (BBM). Dilihat dari sisi produksi. Misalnya,
harga daging yang tetap bertengger di angka Rp 80 ribu/kg. Hal ini
karena memang produksi daging sapi di dalam negeri masih kurang. Tahun
2013, Indonesia diperkirakan mengimpor sebanyak 80 ribu ton.
Begitu juga dengan harga jagung dan kedelai. Dua komoditas ini,
Indonesia pun masih mengandalkan impor. Komoditas jagung. Meski
pemerintah mengklaim produksi dalam negeri mencapai 18 juta ton, tapi
kenyataannya masih ada impor hingga mencapai 700 ribu pertahun.
Untuk kedelai, produksi dalam negeri diperkirakan hanya 1,2 juta ton
pertahun, padahal kebutuhan mencapai 2,5 juta ton. Artinya, untuk
menutupi kebutuhan tersebut harus dipasok dari impor yang jumlahnya
mencapai 1,3 juta ton pertahun.
Kasus bawang merah dan bawang
putih yang sempat mencuat beberapa waktu lalu juga tidak lepas dari
persoalan produksi. Untuk bawang merah, Indonesia sebenarnya mampu
memproduksi. Tapi persoalannya, pasokannya tidak bisa kontinyu sepanjang
tahun. Bawang merah di Indonesia umumnya panen saat musim kemarau,
sehingga saat musim hujan kerap terjadi kelangkaan.
Posting Komentar untuk "Balapan Harga Jelang BBM Naik"