Bunga Utang, Haram dan Bebani APBN
Yang membebani APBN, menurut Arim Nasim bukanlah subsidi tapi bunga
utang. “Tahun ini saja mencapai 113,2 trilyun, belum pokoknya?” Ungkap
Ketua Lajnah Maslahiyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia tersebut kepada mediaumat.com, Selasa (25/6).
Menurutnya, itulah salah satu keberhasilan rezim neolib SBY. “Akibatnya APBN dibebani oleh bunga utang negara!” tegasnya.
Di sisi lain, negara-negara penjajah terus memberikan pinjaman meski
pun utang pemerintah terus membengkak karena dengan pinjaman itu mereka
bisa mendikte pemerintah sebagai syarat pengucuran pinjaman. “Salah satu
syaratnya membolehkan untuk mengeksploitasi kekayaan SDA ini,”
bebernya.
Sedangkan bagi pemerintah itu tidak jadi soal. “Karena utang ini sudah menjadi sarana korupsi bagi rezim neolib ini,” ungkapnya.
Makanya, lanjut Arim, jangan heran meski hampir tiap tahun APBN ada
sisa anggaran tetapi rezim neolib selalu menambah utangnya. Tetapi
rakyat yang tertimpa sialnya. “Kan rakyat yang secara sistemis dipaksa
bayar, melalui peningkatan pajak dan pengurangan subsidi,” bebernya.
Menurut Arim agar bangsa ini keluar dari lingkaran setan neolib, maka
saatnya umat menghentikan rezim dan sistem neolib dan
bersungguh-sungguh untuk menggantinya dengan sistem syariah dan
khilafah. “Selama rezim yang berkuasa adalah rezim neolib, mereka tidak
akan pernah menghentikan utang dan terus akan membebani rakyat dengan
liberalisasinya,” tegas Arim.
Seperti diberitakan detik.com, utang pemerintah hingga akhir
Mei 2013 mencapai Rp 2.036,54 triliun, naik Rp 61,12 triliun dibanding
akhir 2012. Cicilan bunga utang yang rencananya akan dibayar tahun ini
Rp 113,24 triliun.
Dikutip dari data Kementrian Keuangan, Senin (24/6/2013), cicilan
bunga utang Rp 113,24 triliun yang akan dibayar tersebut terdiri dari,
cicilan bunga utang dalam negeri Rp 80,7 triliun dan cicilan bunga utang
luar negeri Rp 32,54 triliun. [mediaumat.com, 26/6]
Posting Komentar untuk "Bunga Utang, Haram dan Bebani APBN"