Reportase Silaturahmi DPD II HTI Kota Parepare bersama Tokoh Masyarakat ; Menjadi Khairu Ummah dengan Menegakkan Syariah dan Khilafah

Pare-Pare, visimuslim.com - Hujan yang sempat mengguyur kota Parepare, tak menghalagi sekitar 60-an peserta menghadiri forum silaturahmi DPD II HizbutTahrir Indonesia Kota Parepare bersama tokoh masyarakat, yang berlangsung di Hotel Satria Wisata, Kota Parepare, 30 Juni 2013. Acara yang mengangkat tema “Menjadi Khairu Ummah dengan Menegakkan Syariah dan Khilafah” ini berjalan hangat dan interaktif. Diawali dengan sesi dialog yang dipandu oleh Ust. Mustafa, S.Pd.i., menghadirkan 2 orang pembicara, yakni K.H. Syahrir Nuhung, Lc., M.Th.I. (ulama Sulawesi selatan) dan Ust. Musdalfa Ali Sulaiman (Ketua Lajnah Tsaqofiyah DPD I HTI Sul-Sel). Dalam pemaparannya K.H. Syahrir Nuhung, Lc., M.Th.I. dengan lugas, argumentatif, dan ber-nash menegaskan akan penting dan wajibnya menegakkan syariah dan khilafah. Banyak dalil yang diungkap untuk baik Al-Qur’an maupun hadis yang disampaikan. Selain itu tegaknya khilafah juga adalah wa’dullah (janji Allah) sehingga pasti akan terwujud, tambah beliau. Adapun Ust. Musdalfa Ali Sulaiman, mengajak kepada para peserta untuk mengambil peran aktif dalam perjuangan menegakkan syariah dan khilafah, termasuk masuk menjadi bagian dari kelompok (partai) yang serius dan konsisten memperjuangkannya.

Dari kalangan peserta yang sangat antusias mengikuti sajian materi, terungkap beragam komentar maupun pertanyaan. Misalkan oleh Dr. M. Nasri Hamang Najed, M.Ag (Dosen STAIN Parepare) yang memberikan apresiasi pada perjuangan hizbut tahrir. Beliau bahkan mengatakan sempat putus asa dalam berdakwah ditengah-tengah masyarakat yang sudah sangat rusak sekarang ini, namun dengan melihat keseriusan hizbut tahrir dia kembali optimis, apalagi dia sepakat bahwa khilafah adalah janji Allah. Satu yang disayangkan oleh beliau, hizbut tahrir terlambat muncul, namun semoga cepat membesar, katanya. Lain lagi dengan Bapak Muh. Said, tokoh dari pinrang yang menceritakan pengalamannya hidup pada tahun 1951-1959, ketika Kahar Muzakkar dengan DI-TII merapkan syariat Islam ditengah masyarakat yang pada waktu itu hidup ditengah hutan. Persaksiannya, pada saat itu kondisinya sangat tenang, tidak ada kericuhan, tidak ada pencuri, bahkan aman dari babi hutan dan hama sehingga ubi, padi, dan tanaman lain tumbuh subur. Kondisi seperti itu sangat dirindukan, makanya beliau sangat mendukung tegaknya syariah dan khilafah. Ada juga Bapak jamaluddin suhufi, dari kabupatan Sidrap (mantan ketua DPD BKPRMI Makassar, ketua LPTK Sul-Sel), yang mengaku dulu pernah dibina hizbut tahrir namun terputus, dan sekarang siap bergabung kembali, bahkan menantang hizbut tahrir untuk segera membuka cabang di daerahnya (Rappang, Sidrap). Acara ini ditutup penuh khidmat dengan pembacaan doa oleh K.H. Syahrir Nuhung, Lc., M.Th.I. [Acil]

Berbagi :