Surat Kabar Amerika: Washington Merestui Pembantaian Ghouta di Suriah
Sebuah laporan mengungkapkan bahwa CIA telah mengetahui niat Basyar
al-Assad untuk melakukan serangan kimia terhadap Ghouta, namun ia tidak
berbuat apa-apa kecuali setelah terjadinya pembantaian tersebut.
Dalam sebuah laporan yang dipublikasikan “The Wall Street Journal”,
yang dibuat oleh tiga editornya, dinyatakan bahwa ketika ada bentrokan
antara pasukan Assad dan pasukan revolusi di pinggiran kota Damaskus,
pada 18 Agustus , Amerika mulai mencium bau tidak sedap dari rezim
Assad.
Menurut laporan itu, Amerika sudah mengetahui adanya perintah pada Unit Khusus Senjata Kimia untuk maju ke garis pertempuran, dan langsung
melakukan serangan kimia selama dua hari. Bahkan Amerika telah melihat
pesan kode yang ditujukan kepada pasukan elite untuk membawa “sejumlah
besar” masker gas pada para pasukannya.
Meskipun komunikasi ini telah diketahui dan bahkan dicatat, namun
badan intelijen Amerika tidak berusaha menerjemahkan isi dari pesan itu
ke bahasa Inggris untuk segera dianalisis, sehingga para pejabat Gedung
Putih tidak mengetahui apa yang akan dilakukan oleh rezim Basyar, sampai
serangan kimia itu dimulai pada pagi hari tanggal 21 Agustus.
Surat kabar itu mengatakan: “Sesungguhnya badan-badan intelijen
Washington dan Tel Aviv mampu mencegah melalui apa yang telah
diketahuinya tentang adanya kekacauan dan bentrokan dalam rezim di
Damaskus pada malam itu, sehingga dengannya ia bisa mengeluarkan
perintah pada komandan militer yang tengah berada di unit garis
bentrokan di Ghouta, agar menghentikan penggunaan bahan kimia.” [islammemo.cc, 25/11/2013]
Posting Komentar untuk "Surat Kabar Amerika: Washington Merestui Pembantaian Ghouta di Suriah"