Wilders Kembali Bikin Ulah, Sebarkan Stiker Anti-Islam

Wilders
KETUA Partai PVV (Partai Voor Vrijehied) Geert Wilders, kembali bikin gara-gara dan membuat sesuatu yang menyakitkan hati umat Islam. Setelah beberapa tahun lalu politikus Belanda berambut pirang itu membuat film Fitna, kali ini Wilders mencari perhatian dengan menyebarkan stiker antiIslam.

Stiker tersebut, seperti dalam foto yang dimuat di salah satu media Belanda, berupa bendera Saudi Arabia yang diganti teksnya dari “La ilaha Illallah”, menjadi teks yang berarti “Islam adalah kebohongan, Muhammad adalah seorang Kriminal dan Al-Quran adalah Racun”.

Melalui akun Twitter-nya Wilders menyebarkan stiker serupa dengan menulis “Pesan sekarang stiker antiIslam gratis dan pasang dimana pun seperti yang saya lakukan dengan memasangnya dipintu kamar kerja saya,” kicau Wilders dengan bangganya.

Wilders sendiri mengatakan bahwa tujuan pencetakan dan penyebaran stiker itu bukan untuk menyakiti, tetapi untuk membuat umat Islam shock. “Tujuan saya adalah untuk membebaskan orang-orang dari penindasan islam dan menyadarkan mereka Islam itu seperti apa,” klaim Wilders.

Pemerintah Belanda sendiri, melalui Menteri Sosial yang juga merupakan Wakil Perdana Menteri Belanda, Lodewijk Ascher, mengutuk keras atas aksi Wilders tersebut. Dalam sebuah wawancara dengan salah satu stasiun televisi Belanda, NOS, Ascher mengatakan bahwa,”Itu adalah stiker yang menjijikkan yang cuma punya satu tujuan yaitu untuk menyakiti (umat islam,-red.)”.

Menteri Urusan Luar Negeri Belanda Frans Timmermans, juga mengomentari dan menekankan bahwa pemerintah tidak punya kaitan (tidak bertanggung jawab, red.) dengan aksi Wilders tersebut.
 
Reaksi negatif juga datang dari Ketua Partai Sosial Demokrat dan juga Partai GroenLinks. Selain itu juga muncul reaksi negatif dari para pengguna Twitter yang salah satunya mengatakan bahwa aksi Wilders tersebut “sudah keterlaluan”. [Zainal/islampos/Volkskrant/nos/telegraaf/vm.com]

Posting Komentar untuk "Wilders Kembali Bikin Ulah, Sebarkan Stiker Anti-Islam"