Bank Dunia: Indonesia, Segeralah Kurangi Subsidi BBM

Untuk kesekian kalinya, Bank Dunia menyarankan pemerintah Indonesia segera mengurangi subsidi BBM, jika ingin ekonominya tumbuh lebih tinggi dan cepat.

Lead Economist World Bank Ndiame Diop mengungkapkan, ketidakpastian yang besar saat ini masih menghantui pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik. 

Selain itu, negara-negara maju seperti Eropa dan Jepang, menghadapi risiko penurunan ekonomi dalam waktur dekat.

Ilustrasi BBM
Kondisi pendanaan secara global saat ini sangat ketat, dan ketegangan geopolitik internasional dan regional dapat mempengaruhi prospek pertumbuhan ekonomi sejumlah negara di dunia.

"Diprediksi terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok, dan bisa berdampak besar terhadap produsen komoditas, seperti eksportir batu bara di Indonesia dan eksportir logam di Mongolia," kata Ndiame ditemui di Kantor Bank Dunia, Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 2, Senin (6/12/2014).

Melihat risiko terhadap ekspor komoditas tersebut, khusus untuk Indonesia yang selama ini mengandalkan ekspor komoditas, harus mengambil langkah-langkah kebijakan untuk memperbaiki fiskalnya.

"Untuk Indonesia, termasuk Malaysia, Filipina, dan Thailand, segera mengambil tindakan dengan meningkatkan pendapatan dan mengurangi subsidi yang kurang tepat sasaran, seperti subsidi BBM," tegasnya.

Ia menegaskan, mengurangi subsidi BBM, dengan menaikkan harganya, akan membantu menciptakan ruang untuk mendorong ekonominya lebih baik.

"Penghematan anggaran subsidi tersebut dapat meningkatkan produktivitas, meningkatkan investasi dan meningkatkan upaya-upaya pengentasan kemiskinan, sambil secara perlahan dapat memperkuat pertahanan fiskal," katanya. [detik/visimuslim.com]

Posting Komentar untuk "Bank Dunia: Indonesia, Segeralah Kurangi Subsidi BBM"